Investor Pasar Modal Tembus 12,12 Juta per 20 Desember 2023, Tumbuh 17,6 Persen

27 Desember 2023 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 12.126.176 Single Investor Identification (SID) hingga 20 Desember 2023. Total investor tersebut tumbuh 17,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan Desember 2022 sebanyak 10.311.152 SID.
ADVERTISEMENT
Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI, Dharma Setyadi, mengatakan investor reksa dana paling tinggi memberikan kontribusi yakni sebanyak 11.377.328 SID, tumbuh 18,46 persen yoy dibandingkan Desember 2022 sebanyak 9.604.269.
Selain investor reksa dana, total 12,12 juta investor pasar modal lain terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya sebanyak 5,23 juta orang, surat berharga negara atau SBN sebanyak 999 ribu.
“Kalau lihat komposisi lokal asing, investor lokal semakin dominan ada 58,23 persen. Sedangkan asing 41,7 persen,” ujar Dharma dalam media gathering di Pacific Place Mall, Rabu (27/12).
Berdasarkan data demografi, investor pasar modal masih didominasi oleh 62,33 persen laki-laki dan 56,47 persen usia di bawah 30 tahun. Dari total investor tersebut, 32,99 persen merupakan pegawai (negeri, swasta dan guru) dan 64,73 persen merupakan lulusan SMA.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pasar modal Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
“Dari sisi penghasilan sebagian besar antara Rp 10 juta-100 juta sebanyak 46,32 persen. Sisi sebaran investor domestik didominasi berlokasi di pulau Jawa nomor 1,” tutur Dharma.
Peningkatan juga terjadi dari jumlah aset yang tercatat di KSEI, baik dari saham dan surat berharga lainnya,maupun reksa dana. Jumlah aset saham dan surat berharga lainnya yang tercatat di sistem C-BEST KSEI meningkat 14,86 persen menjadi Rp 7.715 triliun pada 20 Desember 2023.
Jumlah saham dan surat berharga lainnya juga mengalami peningkatan 16,73 persen dibandingkan tahun 2022, dengan jumlah yang mencapai 2.874 saham dan surat berharga lainnya.
Sementara itu, Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyebut pertumbuhan investor tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun 2022. Sebab, masyarakat ingin menjadi investor pada saat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“OJK menargetkan 20 juta investor di 2027, kita jadi bagian dari itu. Setiap tahun target SRO minimal 2,5 juta pertumbuhan investor setiap tahun,” ujar Samsul.
Dari kinerja reksa dana, jumlah Asset Under Management (AUM) yang tercatat di KSEI menurun 3,76 persen dari Rp 797,31 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 767,32 triliun pada 20 Desember 2023, dengan jumlah produk reksa dana yang menurun 6,84 persen menjadi 2.249.