Investor Wall Street Sambut Positif Pelantikan Trump

21 Januari 2025 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato usai dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat di Rotunda Gedung Capitol, Washington, DC, Senin (20/1/2025). Foto: Saul Loeb/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato usai dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat di Rotunda Gedung Capitol, Washington, DC, Senin (20/1/2025). Foto: Saul Loeb/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Indeks perdagangan saham Amerika Serikat tidak beroperasi alias tutup pada Senin (20/1) untuk memperingati Hari Martin Luther King Jr. Namun, para investor menyambut baik pelantikan kedua Donald Trump yang digelar pada yang sama Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, investor menyebut pelantikan tersebut menandai agenda pro-bisnis dan kelegaan akan adanya kebijakan perdagangan proteksionis dengan implementasi lebih metodis dari yang ditakutkan banyak orang.
Trump mulai menjabat dengan agenda ambisius yang mencakup reformasi perdagangan, tindakan keras terhadap imigrasi, pemotongan pajak, dan pelonggaran regulasi mata uang kripto.
Pada hari pertamanya bekerja dari Gedung Putih, dia berjanji untuk memperkuat industri minyak, gas, dan listrik AS dan mengulangi niatnya untuk memungut tarif dalam jumlah besar.
Meski demikian, banyak pihak yang merasa lega pidato pelantikan Trump untuk yang kedua ini tidak menghasilkan tindakan yang lebih dramatis.
"Sejauh ini, kami telah melihat banyak tindakan yang mengancam, tetapi belum ada tindak lanjut dalam bentuk tindakan pengenaan tarif langsung pada mitra dagang utama,” kata CEO f/M Investments, Alex Morris, dikutip dari Reuters, Selasa (21/1).
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato usai dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat di Rotunda Gedung Capitol, Washington, DC, Senin (20/1/2025). Foto: Chip Somodevilla/Pool via REUTERS
Salah satu hal yang dikhawatirkan pelaku pasar adalah tindakan agresif terhadap tarif pada hari pertama. Trump akan mengeluarkan memo perdagangan yang luas pada hari Senin (20/1) yang mengarahkan lembaga federal untuk mengevaluasi hubungan perdagangan AS dengan China, Kanada, dan Meksiko. Meski penhenaan tarif baru tidak dilakukan pada hari pertamanya menjabat.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaan besar yang ada di benak investor saat ini adalah bagaimana ia akan memangkas biaya dan menurunkan inflasi serta suku bunga," kata Presiden sebuah firma penasihat keuangan, Good Life of NoVA, Josh Strange.
Kontrak berjangka saham diperdagangkan lebih tinggi setelah pelantikan, dengan kontrak pada indeks S&P 500 naik sekitar 0,3 persen. Bursa saham AS ditutup untuk perdagangan guna menghormati hari libur Martin Luther King Jr.
Dolar melemah karena pemerintahan Trump mengisyaratkan bahwa tarif baru tidak akan dikenakan pada hari pertama presiden baru itu menjabat.
Namun, ada potensi rencana tarif Trump dapat semakin memperparah ketakutan terhadap inflasi yang menekan harga obligasi dan saham. Sementara upaya untuk memperketat kontrol imigrasi juga dapat berdampak pada pasar tersebut.
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah untuk melonggarkan regulasi telah mengangkat saham bank dan membuat mata uang kripto melonjak. Saat mereka melaporkan laba yang melonjak, para CEO Wall Street berbicara pada para investor, soal pemerintahan baru AS yang akan ramah terhadap bisnis dan baik untuk bank.
Bersamaan dengan perubahan pada perdagangan, industri mata uang kripto mengharapkan Trump untuk memenuhi janji kampanyenya sebagai presiden kripto, dengan membuat persediaan bitcoin federal, memperluas akses bank, dan membuat dewan kripto.
Trump juga meluncurkan mata uang kripto bermerek yang melonjak pada hari Senin (20/1) hingga nilai pasar lebih dari USD 10 miliar, sehingga menimbulkan pertanyaan etika.