Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Investor Waspadai Tarif dan Data Ekonomi AS, Wall Street Bervariasi
29 April 2025 6:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (28/4), didorong oleh investor yang mewaspadai risiko tarif dan menunggu data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Sementara harga emas menguat seiring investor mencari tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi tarif di awal pekan yang dipenuhi rilis laporan keuangan korporasi dan data ekonomi.
Mengutip Reuters, Selasa (29/4), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 114,09 poin atau 0,28 persen menjadi 40.227,59. S&P 500 (.SPX) menguat 3,54 poin atau 0,06 persen ke level 5.528,75, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) melemah 16,81 poin atau 0,10 persen ke 17.366,13.
S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average berakhir di zona hijau, sementara sektor teknologi (.SPLRCT) yang melemah menyeret Nasdaq ke wilayah negatif. Indeks dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang dunia dan harga emas sebagai aset safe-haven kembali menguat.
Saham Eropa juga menguat, didukung optimisme investor bahwa ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan mereda. Indeks saham global MSCI naik 3,35 poin atau 0,41 persen menjadi 828,09.
ADVERTISEMENT
“Kita mengalami reli yang bagus pekan lalu,” ujar Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird, Louisville, Kentucky. “Namun, tanpa adanya katalis positif besar, saya rasa akan sulit bagi pasar saham untuk naik lebih tinggi dari level saat ini,” tambahnya.
Mayfield menggambarkan pergerakan pasar pada Senin (28/4) sebagai “sedikit bergerak tanpa arah jelas, karena minimnya katalis, dengan sebagian besar fokus tertuju pada paruh akhir pekan ini.”
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pada Senin mengatakan bahwa banyak mitra dagang utama AS telah mengajukan proposal tarif yang “sangat baik,” dan langkah terbaru China yang mengecualikan sejumlah barang AS dari tarif balasan, menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
“Kita berada di titik di mana, kecuali ada penyelesaian besar di bidang perdagangan, atau data ekonomi dan laporan keuangan yang sangat positif pekan ini, kita kemungkinan akan terjebak dalam rentang perdagangan ini untuk beberapa waktu,” tambah Mayfield.
ADVERTISEMENT
Meski ada harapan akan kemajuan, para ekonom yang disurvei Reuters masih melihat risiko tinggi terjadinya resesi global akibat tarif yang diberlakukan Presiden Trump. Tiga bulan lalu, mereka masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia berjalan cukup sehat.
Musim laporan keuangan kuartal I akan memanas pekan ini, dengan hasil kinerja dari perusahaan-perusahaan besar seperti Meta Platforms, Microsoft, Apple, dan Amazon.com yang akan menjadi sorotan.
Meskipun tidak ada data ekonomi AS yang dirilis pada Senin, sisa pekan ini akan dipenuhi indikator penting seperti data Pengeluaran Konsumsi Pribadi atau Personal Consumption Expenditures (PCE), indeks manajer pembelian dari Institute for Supply Management (ISM), estimasi awal pertumbuhan PDB AS, serta laporan ketenagakerjaan bulan April.
Hasil imbal obligasi (yield) Treasury AS melemah menjelang rilis laporan keuangan dan data ekonomi penting pekan ini. Sementara itu, emas menguat seiring pelemahan dolar AS, didorong oleh aksi beli saat harga murah.
ADVERTISEMENT