IP Lokal Potensi Masuk Pasar Global, Butuh Investasi Besar

21 Januari 2025 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chief Business Development Officer GDP Venture, Danny Wirianto pada pembukaan IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Chief Business Development Officer GDP Venture, Danny Wirianto pada pembukaan IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ekosistem ekonomi kreatif, intellectual property (IP) lokal berpotensi menjadi salah satu pilar utama untuk membawa Indonesia ke panggung dunia. Namun, daya saing IP lokal masih menghadapi banyak tantangan, baik dari segi pengembangan hingga penerimaan pasar global.
ADVERTISEMENT
Chief Business Officer GDP Venture, Danny Oei Wirianto, menjelaskan kekayaan intelektual lokal kerap kali belum berkembang optimal karena kurangnya dukungan dari sisi bisnis.
“Banyaknya dari IP creators kita itu very talented, they are very creative minded. Nah, tapi sangat, kadang kita melihat, ya ada yang namanya otak kiri sama otak kanan, kadang mereka tidak ada dukungan atau tidak ada partner yang memikirkan dari business side-nya gitu," kata Danny dalam acara IP Expo Indonesia 2025 di Kempinski, Selasa (21/1).
Chief Business Development Officer GDP Venture, Danny Wirianto pada pembukaan IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Jadi selalu berpikiran idealis untuk menciptakan sesuatu, tapi never expand it to become a business yang bisa survive atau expand to the global,” sambungnya.
Danny menekankan pentingnya investasi besar untuk mengembangkan IP lokal agar mampu bersaing dengan IP global. “Karena juga untuk mengembangkan IP ini bukan duit kecil. Karena butuh komitmen, butuh marketing, butuh investment initial untuk memproduksi merchandise, untuk memproduksi mainan. It require a lot commitment dari IP creator tersebut untuk mengeluarkan investment,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, beberapa IP lokal mulai menunjukkan potensi besar. Contohnya adalah Jumbo dan Nusa, yang mulai mendapatkan perhatian di pasar.
“Mereka menciptakan IP-IP baru kayak Jumbo, terus juga mereka juga barusan meng-acquire IP yang namanya Nusa, yang di mana itu IP Indonesia. Kalau kita akan terus-terusan ya, jujurnya anak-anak kita dia akan di-feed dengan yang namanya hubungan IP. Dan itu IP Malaysia, dan itu gak ada relation sama kita,” ujar dia.
“Kita juga mau IP kita dikasih kesempatan untuk bisa sukses. Itu loh, jadi being fair. Nah, ini kita berusaha untuk coba dukung,” pungkasnya.