IPEF Bisa Tingkatkan Kerja sama Ekonomi untuk Capai Kemakmuran di Indo Pasifik

9 September 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para delegasi Pertemuan Tingkat Menteri IPEF berfoto bersama, Jumat (9/9/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Para delegasi Pertemuan Tingkat Menteri IPEF berfoto bersama, Jumat (9/9/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertemuan Tingkat Menteri Indo Pacific Economic Framework (IPEF) resmi dibuka Kamis (8/9). IPEF-yang diinisiasi Amerika Serikat (AS) - diikhtiarkan sebagai kolaborasi regional dalam upaya peningkatan kerja sama ekonomi untuk mencapai kemakmuran dan keseimbangan di kawasan Indo-Pasifik.
ADVERTISEMENT
Pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri ini diawali dengan pidato pembukaan oleh Duta Besar United States Trade of Representatif (USTR) Katherine Tai dan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo. Pertemuan ini berlangsung di Hotel JW Marriott LA Live, Los Angeles hingga Jumat (9/9).
Pertemuan ini dihadiri oleh menteri atau pejabat setingkat menteri dari 14 negara yang berpartisipasi dalam IPEF. Keempat 14 negara yang berpartisipasi adalah Amerika Serikat, Australia, Fiji, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan negara-negara ASEAN (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam).
Menko Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat Pertemuan Tingkat Menteri IPEF, Jumat (9/9/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
Kolaborasi dalam IPEF mencakup 4 pilar. Pilar I adalah perdagangan. Pilar II adalah rantai pasok. Pilar III adalah energi bersih, dekarbonisasi dan infrastruktur (ekonomi bersih). Pilar UV adalah perpajakan dan anti korupsi (ekonomi adil). Pilar Perdagangan dikoordinasikan oleh United States Trade Representative (USTR), sedangkan Pilar II, III, dan IV di bawah koordinasi United States Department of Commerce (USDOC)/Kementerian Perdagangan.
ADVERTISEMENT
Dalam pidato pembukaannya, Katherine menyampaikan apresiasi atas partisipasi 14 negara dalam pertemuan IPEF dan menekankan pentingnya kolaborasi dalam membantu menyelesaikan permasalahan regional, terutama di kawasan Indo Pasifik. Amerika Serikat berkomitmen untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan regional untuk memastikan generasi di masa depan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik melalui IPEF.
“Presiden Joe Biden mengatakan, masa depan ekonomi di abad ke-21 berada di wilayah Indo Pasifik, dan tidak ada satu negara pun yang bisa menghadapi tantangan sendiri. Maka dari itu, dibutuhkan kerja sama yang erat antar negara di tatanan global, terutama di wilayah ini,” kata Katherine.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo saat membuka Pertemuan Tingkat Menteri IPEF, Jumat (9/9/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
Sementara, Menteri Perdagangan Gina Raimondo menyampaikan bahwa Presiden Joe Biden telah berkonsultasi dengan parlemen dan sektor swasta agar dapat segera mewujudkan kerangka kerja sama dalam IPEF ini. “Kerangka kerja sama IPEF menyeimbangkan antara fleksibilitas dan inklusivitas serta menghasilkan hal-hal yang memberikan manfaat secara tangible untuk semua,” kata Gina.
ADVERTISEMENT
Dalam Pertemuan Tingkat Menteri ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dengan didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) Rosan P Roeslani, dan para pejabat eselon I dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Luar Negeri. Menko Airlangga menyambut baik keberadaan IPEF.
”IPEF merupakan respons atas kondisi saat ini, di mana seluruh negara harus bekerja bersama menciptakan keseimbangan, kemakmuran, dan kesejahteraan serta pengembangan keadilan di kawasan Indo Pasifik,” kata Airlangga. Menurut dia, IPEF menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan masa depan dan keberlanjutan. Oleh karenanya, di dalamnya ada penekanan terkait good governance, transisi energi, serta pengembangan SDM.
Partisipasi Indonesia dalam IPEF sangat penting karena Indonesia menginginkan dukungan negara mitra dalam Presidensi G20 dan keketuaan ASEAN 2023. Menko Airlangga mengatakan, “Negosiasi dalam forum internasional seperti ini sangatlah penting terutama ketika dunia saat ini dihadapkan pada krisis yang sangat kompleks. Kolaborasi seluruh negara dibutuhkan agar tercipta kerja sama simbiosis mutualisme yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan juga keberlanjutan ekonomi yang lebih bersih (sustainable development)."
Pertemuan Menko Airlangga Hartarto dengan U.S. Secretary of Commerce Gina Raimondo. Foto: Kemenko Perekonomian
Dalam pertemuan sesi pagi, para delegasi IPEF fokus membahas Pilar Perdagangan. Menko Airlangga menegaskan pentingnya peranan perdagangan dalam mengantisipasi disrupsi ekonomi akibat pandemi. Pemerintah Indonesia juga mendorong perdagangan dengan menghilangkan pembatasan dagang dan juga diskriminasi.
ADVERTISEMENT
“Indonesia berharap, komitmen yang dihasilkan dalam forum IPEF akan melengkapi komitmen lain yang telah dilakukan Pemerintah dalam forum multilateral. Selain itu, pemberdayaan komunitas lokal juga penting untuk menghasilkan kontribusi substansial pada ekonomi negara,” ujar Menko Airlangga.
Setelah makan siang, para delegasi IPEF melanjutkan pembahasan Pilar II hingga IV. Sebelumnya, selama dua hari, para pejabat senior dari 14 negara yang berpartisipasi sudah merumuskan draft yang akan dibahas dan diputuskan dalam Pertemuan Tingkat Menteri ini. Pertemuan hari pertama berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.
Selain mengikuti rangkaian pertemuan IPEF, Menko Airlangga juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Menteri di sela-sela pembahasan pilar di forum IPEF. Menko Airlangga mengadakan pertemuan terbatas dengan Gina Raimondo, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi, dan Menteri Perdagangan Selandia Baru Damien O’Connor.
ADVERTISEMENT