IPO Bukalapak Makin Jelas, BEI Akui Ada Satu E-Commerce Antre Masuk Bursa

8 Juni 2021 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Bukalapak. Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Bukalapak. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Kabar masuknya e-commerce nasional Bukalapak ke pasar modal nampaknya makin jelas. Setelah beberapa hari yang lalu raksasa e-commerce tersebut dikabarkan telah menyerahkan dokumen untuk melakukan penawaran saham publik perdana atau initial public offering (IPO) ke Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini otoritas bursa mengkonfirmasi adanya satu nama e-commerce yang masuk dalam pipeline.
ADVERTISEMENT
"Terkait dengan e-commerce dalam pipeline, terdapat e-commerce yang telah menyampaikan dokumen," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, Selasa (8/6).
Namun Nyoman masih enggan menyebutkan secara rinci e-commerce mana yang bakal melantai di bursa. "Untuk nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan OJK telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2. Setiap dokumen pernyataan pendaftaran pencatatan saham tentunya akan Bursa proses sebagaimana prosedur evaluasi kami," ujarnya.
Nyoman merinci saat ini terdapat 21 perusahaan yang telah melakukan pendaftaran pencatatan saham yang saat ini sedang dievaluasi oleh Bursa. Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 maka 21 perusahaan tersebut terdiri dari 3 perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar. Kemudian ada 8 perusahaan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar dan 10 perusahaan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar.
ADVERTISEMENT
Sedangkan berdasarkan sektornya, perusahaan yang antre melakukan IPO terdiri dari 2 perusahaan dari sektor Basic Materials, 3 perusahaan dari sektor Industrials, 1 perusahaan dari sektor Transportation & Logistics dan 3 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
Platform e-commerce Bukalapak. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Kemudian ada 2 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, 2 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate, 2 perusahaan dari sektor Technology. Ada juga 1 perusahaan dari sektor Healthcare, 3 perusahaan dari sektor Energy, 1 perusahaan dari sektor Financials dan 1 perusahaan masih dalam proses evaluasi BEI.
Adapun kabar rencana masuknya Bukalapak ke pasar modal juga telah dikonfirmasi oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Seperti diketahui lewat anak usahanya, EMTK menggenggam sebagian saham Bukalapak.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, EMTK mengatakan Bukalapak tengah dalam proses pengajuan permohonan IPO ke OJK dan BEI.
ADVERTISEMENT
"Anak perusahaan EMTEK, yaitu PT Kreatif Media Karya, memiliki saham di PT Bukalapak.com, yang mana sedang dalam proses pengajuan permohonan penawaran umum saham perdana di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengenai besaran saham dan perolehan dana akan dibicarakan dan ditentukan oleh manajemen internal BukaLapak," tulis EMTK dalam laporan tersebut.
Informasi yang diperoleh kumparan menyebutkan, Bukalapak akan melepas 25 persen dari total valuasi. Sedangkan harga nominal per saham yakni Rp 50. Untuk IPO ini, Mandiri Sekuritas dan UBS telah ditunjuk sebagai penjamin emisi. Bukalapak diperkirakan dapat meraup dana minimal Rp 3,6 triliun dari aksi korporasi ini.