IPO di BEI, Bank Sumut Janji Bakal Royal Bagi Dividen ke Pemegang Saham

9 Januari 2023 15:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Sumut Foto: Instagram/@banksumut
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Sumut Foto: Instagram/@banksumut
ADVERTISEMENT
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) berjanji akan tetap royal membagikan dividen usai melantai di bursa efek indonesia (BEI). Baik kepada pemegang saham seri A maupun seri B.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Utama Hadi Sucipto mengungkapkan total dividen yang akan diberikan bergantung pada laba yang diperoleh serta hasil rapat umum pemegang saham (RUPS). Dia memperkirakan, total dividen yang diberikan berada di kisaran 60 persen hingga 70 persen.
"Besarnya dividen yang dibagi itu proporsional, dari laba yang diperoleh berapa persen yang jadi dividen tunai. Tergantung dari RUPS bisa 60 persen atau 70 persen," kata Hadi dalam konferensi pers, Senin (9/1).
Lebih lanjut, Direktur Keuangan dan TI Arieta Aryanti menjelaskan, jenis saham yang diperdagangkan di BEI merupakan saham seri B. Dia menekankan, tidak ada perbedaan pemberian dividen antara pemilik saham.
"Terkait dengan dividen, Bank Sumut melepaskan saham seri, secara hak pemegang saham itu sama terhadap penerimaan dividen yang akan Bank Sumut lakukan saat RUPS. Dividen tunai yang akan kita distribusikan adalah hak pemegang saham seri A dan B," terang Arieta.
ADVERTISEMENT
Arieta mengatakan, Bank Sumut akan terus melakukan digitalisasi baik dalam melayani masyarakat, maupun digitalisasi secara internal. Dalam dua tahun terakhir, Bank Sumut berhasil menghadirkan layanan digital berupa mobile banking, internet banking, hingga Sumut Link Mobile.
"Selebihnya kita mengembangkan virtual account untuk payment purchase dan electronic money," imbuhnya.
Ilustrasi Bank Sumut Foto: Instagram/@banksumut

Bank Sumut Incar Rp 1,49 T dari IPO

Bank Sumut, dengan kode emiten BSMT, rencananya akan mengalokasikan 80 persen dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) untuk modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis perseroan, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif.
“Sekitar 20 persen sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan digital,” ujar Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto dalam keterangannya, Senin (9/1).
ADVERTISEMENT
Secara rinci, 10 persen akan digunakan sebagai belanja modal, termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi. Sementara itu, 10 persen lainnya akan digunakan untuk belanja operasional berupa pengembangan jaringan ATM, layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.
Seiring dengan dinamika yang terjadi terkait dengan pergantian pimpinan Bank Sumut, perseroan memastikan bahwa proses rangkaian IPO tidak akan terganggu dan operasional perbankan juga tetap berjalan normal. “Bahkan jajaran Direksi dan Komisaris Bank Sumut akan segera melakukan paparan publik kepada investor. Semua masih sesuai jadwal,” jelasnya.
Sesuai prospektus, bank daerah milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumatera Utara ini telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham (mewakili 23 persen dari total saham Bank Sumut usai IPO) sejak Kamis (5/1) hingga Rabu (18/1). Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, Bank Sumut mematok harga penawaran pada rentang harga Rp 350 hingga Rp 510 per saham sehingga perseroan berpotensi meraup dana Rp 1,02 triliun hingga maksimal Rp 1,49 triliun.
ADVERTISEMENT
Dengan alokasi 80 persen dana IPO untuk modal kerja, maka perseroan menganggarkan dana sebanyak-banyaknya Rp1,19 triliun untuk mengerek kinerja bisnis, termasuk ekspansi kredit. Adapun, dana IPO maksimal Rp 299,34 miliar sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi. Melalui empat perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Bank Sumut dijadwalkan dapat memulai tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023.
Jumlah kredit/pembiayaan yang telah disalurkan Bank Sumut hingga triwulan III 2022 (30 September 2022) mencapai Rp 26,90 triliun, tumbuh 2,01 persen atau naik Rp 534,40 miliar dibandingkan dengan penyaluran pada triwulan II 2022 sebesar Rp 26,36 triliun. Kenaikan ini, menurut Plt Dirut Bank Sumut, ditopang oleh ekspansi kredit produktif.
ADVERTISEMENT
Sementara penyaluran kredit/pembiayaan Bank Sumut sepanjang 2021 tercatat Rp 25,19 triliun, naik Rp 1,58 triliun atau tumbuh 6,68 persen dibandingkan dengan periode 2020 sebesar Rp 23,61 triliun. Peningkatan jumlah kredit sejalan dengan ekspansi kredit yang dijalankan oleh Bank Sumut.
Ekspansi kredit/pembiayaan pada 2021 itu ditopang oleh peningkatan kredit multiguna dan pra pensiun sebesar Rp 1,12 triliun dan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 144,86 miliar. Sementara itu, pada 2019, penyaluran kredit/Pembiayaan Bank Sumut sebesar Rp 23,70 triliun. Dengan begitu, sepanjang tiga tahun terakhir, Bank Sumut konsisten menjaga peningkatan penyaluran kredit dan Pembiayaannya.
Ilustrasi Bank Sumut Foto: Instagram/@banksumut
Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara, penyaluran kredit oleh perbankan di Sumut tercatat Rp 224,31 triliun (tumbuh 1,76 persen secara year on year) hingga Oktober 2022 dengan komposisi kredit produktif menyumbang 70,93 persen dan kredit konsumtif 29,07 persen.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan peningkatan ekspansi kredit, hingga September 2022, Bank Sumut berhasil membukukan laba bersih Rp 520,57 miliar, tumbuh 17,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 443,29 miliar. Secara tahunan, laba bersih Bank Sumut juga cukup solid, sempat sedikit terkoreksi pada 2020 akibat pandemi COVID-19. Pada 2019, laba bersih Bank Sumut tercatat sebesar Rp 544,75 miliar, lalu turun menjadi Rp 514 miliar pada 2020 dan kembali naik menjadi Rp 613,60 miliar pada 2021.
Dari sisi profitabilitas, Return on Equity (ROE) atau tingkat pengembalian ekuitas Bank Sumut pada triwulan IIII 2022 sebesar 17,38 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 16,10 persen. Sementara itu, Return On Asset (ROA) atau tingkat pengembalian aset sebesar 2,17 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2,06 persen.
ADVERTISEMENT