Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ivermectin Langka, BPOM Siapkan Izin Produksi untuk Beberapa Perusahaan Farmasi
2 Juli 2021 19:20 WIB
·
waktu baca 1 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:54 WIB
ADVERTISEMENT
Produk obat ivermectin yang diklaim untuk terapi penyembuhan pasien COVID-19 langka di pasaran. Hal ini diakui oleh Dekan Fakultas Kedokteran UI Arif Syam saat konferensi pers virtual mengenai penggunaan dan pengawasan ivermectin bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) , Jumat (2/7).
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, saat ini ada beberapa perusahaan farmasi yang akan mendapat izin edar produk ivermectin dalam waktu dekat. Hal ini akan membantu ketersediaan obat keras yang memiliki efek samping mual, diare, gangguan fungsi hati dan mengantuk.
“Ada industri farmasi lain yang produksi dan dalam waktu dekat sudah ada industri farmasi lain akan dapat izin edar. Jadi ketersediaan Ivermectin di pasar tetap ada,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (2/7).
Penny menambahkan, jika terjadi lonjakan harga ivermectin di pasaran bukan semata-mata adanya inspeksi BPOM terhadap produsen obat. Ia menyebut, inspeksi terhadap PT Harsen Laboratories tidak semata-mata membuat harga obat melonjak di pasaran.
“Tidak sesederhana itu,” jelas Penny.
ADVERTISEMENT
Penny juga menyatakan bahwa BPOM akan terus berupaya memfasilitasi perusahaan farmasi untuk memproduksi Ivermectin di tengah pandemi COVID-19. Namun, BPOM akan secara ketat memeriksa produksi, dan distribusi perusahaan.
Sebab, Penny menyebut salah satu produsen ivermectin swasta, PT Harsen Laboratories karena telah menyalahi aturan dalam produksi dan peredaran obat. BPOM pun mengancam akan mencabut izin edar jika perusahaan tidak menunjukkan perbaikan dari sisi produksi dan distribusi.
“Sampai dengan saat ini pemanggilan sudah kami lakukan, (namun PT Harsen Laboratories) masih belum menunjukkan niatnya yang baik,” katanya.