IWIP Targetkan Bisa Tambah 10.400 Tenaga Kerja di Weda Bay Pada 2022

9 Juni 2022 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kawasan industri Weda Bay. Foto: Abdul Rahman_1020/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kawasan industri Weda Bay. Foto: Abdul Rahman_1020/Shutterstock
ADVERTISEMENT
PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) berencana terus menambah jumlah tenaga kerja lokal sampai 32.000 orang secara akumulatif sejak tahun 2018.
ADVERTISEMENT
IWIP merupakan perusahaan pengelola Kawasan Industri Weda Bay yang merupakan Kawasan Industri pertama terintegrasi di Indonesia yang diperuntukkan untuk memfasilitasi proses pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik.
Corporate CSR IWIP Novri J mengatakan pihaknya akan menyerap tenaga kerja baik itu lokal maupun asing sebanyak 10.400 orang di tahun 2022, di mana 90 persen adalah dari tenaga kerja lokal.
Target penyerapan tenaga kerja IWIP di tahun ini melonjak 48,15 persen dari realisasi penyerapan tenaga kerja di tahun 2021.
Adapun hingga kuartal I 2022, jumlah tenaga kerja lokal yang dimiliki IWIP yaitu sebanyak 28.000 orang, serta 1.800 adalah tenaga kerja asing.
"Penyerapan tenaga kerja nasional sudah 28.000 orang dan proyeksinya akan kami tambah sehingga total menjadi 29.800," kata Novri saat media gathering, Kamis (9/6).
ADVERTISEMENT
Novri berkata, pada tahun 2021, perusahaan memiliki 21.600 pekerja. Dari total pekerja tersebut, sebanyak 20.000 atau 92,59 persen pekerja merupakan tenaga kerja lokal.
Sedangkan 1.600 orang atau setara dengan 7,41 persen dari total pekerja adalah pekerja asing.
"Secara total kita mengedepankan penyerapan tenaga kerja lokal untuk masyarakat di daerah lingkar tambang. Dan lebih diutamakan untuk di 3 wilayah yaitu Halmahera Timur, Halmahera Utara, dan Provinsi Maluku Utara," tuturnya.
Lanjut dia, sebagai kawasan industri terpadu pengolahan logam berat yang terletak di Halmahera Tengah, IWIP telah berinvestasi sebesar USD 15 miliar pada saat indonesia mengalami kontraksi ekonomi akibat pandemi.
"IWIP terbukti masih dapat berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Utara dengan catatan pertumbuhan industri pengolahan sebesar 5,47 persen," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini, menurut Novri, menjadikan PDRB Provinsi Maluku Utara yang terbesar di Indonesia dengan nitai 9,48 persen pada kuartal IV-2020.
Sementara itu, Direktur IWIP, Mr. Scott Ye mengatakan, IWIP tengah mempersiapkan program vokasi setara dengan D1 yang akan diluncurkan tahun 2022. Program ini dibuka selaras dengan kebutuhan tenaga kerja terampil di Industri.
"Program Vokasi setara D1 ini sesuai dengan Level 3 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang setara dengan operator atau pelaksana ahli di bidang industri yang artinya semua lulusan siap bekerja di Lapangan," ujar Scott.