Izin Dibatalkan PTUN, Pertamina Setop Proyek Kilang Minyak Tuban

14 Mei 2019 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Foto:  Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini pembangunan kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) di Tuban masih terkendala di masalah lahan. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan bahwa Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya memenangkan gugatan atas lahan kilang yang sudah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
“Izin penetapan lokasi (penlok) dinyatakan kalah dan penlok dinyatakan batal," katanya saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Selasa (14/5).
Pertamina sebelumnya sudah mendapatkan penlok untuk kilang Tuban. Namun, penlok ini kemudian diperkarakan masyarakat dan dibawa ke PTUN oleh beberapa warga setempat.
Sebab, dari kebutuhan sekitar 800 ha lahan Kilang Tuban, sekitar 400 ha adalah lahan milik pemerintah. Sementara sisanya milik masyarakat setempat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Nicke juga mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengajukan kasasi. Namun, jika permasalahan dengan warga terkait lahan ini berlarut-larut tak kunjung usai, maka pihaknya berencana akan melakukan reklamasi.
“Kami putuskan reklamasi sehingga proyek tetap berjalan. Sebetulnya kami sudah lakukan site preparation, tapi karena penlok dibilang batal, ya sudah kami stop dulu," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain permasalahan lahan, kini status proyek kilang Tuban juga tengah mengajukan revisi Pre-FID (Final Investment Decision) karena adanya tambahan biaya pengadaan lahan dan biaya General Engineering Design. Target penyelesaian revisi ini adalah minggu ketiga Juni 2019 mendatang.
Untuk membangun kilang ini, Pertamina diketahui bermitra dengan perusahaan migas raksasa asal Rusia, Rosneft. Adapun perkiraan produk BBM yang nanti akan dihasilkan GRR Tuban adalah gasoline sebesar 80 ribu barel per hari, Solar 99 ribu barel per hari, dan Avtur 26 ribu barel per hari.