Jadi Bos Baru Antam, Achmad Ardianto Beberkan Kondisi PT Gag Nikel di Raja Ampat

12 Juni 2025 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Jadi Bos Baru Antam, Achmad Ardianto Beberkan Kondisi PT Gag Nikel di Raja Ampat
Meski Kontrak Karya PT Gag Nikel tidak dicabut, operasionalnya terhenti. Masih tunggu restu pemerintah agar bisa produksi lagi.
kumparanBISNIS
Direktur Utama PT Antam, Achmad Ardianto, usai konferensi pers RUPST tahun buku 2024, Kamis (12/6/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Antam, Achmad Ardianto, usai konferensi pers RUPST tahun buku 2024, Kamis (12/6/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) mengatakan kepastian operasional pertambangan nikel PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, masih menunggu arahan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Antam yang baru, Achmad Ardianto, mengatakan sebagai induk perusahaan PT Gag Nikel dan sebagai BUMN, Antam akan selalu mengikuti apa yang pemerintah perintahkan.
Presiden Prabowo Subianto menyisakan PT Gag Nikel sebagai satu-satunya perusahaan yang masih bisa mengelola pertambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat. Sementara empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) lainnya resmi dicabut.
Meskipun Kontra Karya (KK) perusahaan tidak dicabut, Achmad menyebut kelanjutan operasional pertambangan PT Gag Nikel masih menunggu arahan pemerintah selanjutnya.
"Sekarang kita menunggu apa yang pemerintah arahkan, kita juga tidak mau gegabah, bagi kita tentu saja kepentingan masyarakat dan pemerintah negara itu jauh lebih penting gitu ya," tegasnya saat ditemui usai konferensi pers RUPST Antam, Kamis (12/6).
Area tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. Foto: PT. GAG Nikel
Achmad menuturkan evaluasi tengah berlangsung oleh pemerintah, namun dia memastikan perusahaan tidak memiliki niatan untuk melakukan suatu operasional yang bertentangan dengan kaidah-kaidah pertambangan yang baik.
ADVERTISEMENT
"Bila pemerintah sudah mengatakan bahwa tidak ada hal-hal yang fatal yang dilakukan oleh PT Gag, hanya ada hal-hal minor yang perlu diperbaiki, nah itu kita perbaiki," jelasnya.
Oleh karena itu, dia memastikan baik itu Antam maupun PT Gag Nikel akan terus melaksanakan good mining practice untuk memberikan kontribusi yang jauh lebih baik lagi kepada bangsa dan negara.
"Setelah itu nanti pemerintah tinggal memberikan arahan bagaimana kita melakukan operasional dengan cara yang baik di sana gitu," lanjut Achmad.
PT Gag Nikel mendapatkan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) produksi nikel sebesar 3 juta wet metrik ton. Achmad menyebutkan realisasi produksi perusahaan masih sesuai jalur, meskipun sempat dihentikan sementara.
Area tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. Foto: PT. GAG Nikel
"Kita sebenarnya on the right track ya. Kita tidak ada isu, tapi kita semua paham situasinya, kita ingin juga pemerintah bisa menyelesaikan perusahaan dengan baik dan kami yakin juga masyarakat di Raja Ampat juga membutuhkan kemajuan ekonomi yang akan kita lakukan," tutur Achmad.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, PT Gag Nikel telah memulai kegiatan eksplorasi awal sejak tahun 1972 di Pulau Gag, kemudian menandatangani Kontra Karya eksplorasi pada tahun 1998 dan tahap eksplorasi selama 1999-2002.
Kemudian, perusahaan mendapatkan perpanjangan tahap eksplorasi pada 2006-2008 dan memasuki tahapan studi kelayakan pada 2008-2013. Perusahaan memasuki tahapan konstruksi pada 2015-2017 sampai akhirnya tahapan produksi mulai November 2017. Izin operasi produksi diberikan sampai 30 November 2047.