Jadi Dirjen Migas Baru, Tutuka Hitung Cadangan Gas Bumi Indonesia Berkurang

16 November 2020 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM (Dirjen Migas) yang baru, Tutuka Ariadji, menghadiri rapat perdananya bersama Komisi VII DPR RI. Dalam rapat yang dihadiri secara fisik, dia menyebut cadangan terbukti gas bumi Indonesia berkurang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian ESDM mencatat cadangan gas bumi Indonesia disebut sebanyak 64,4 triliun cubic feet (TCF). Tapi menurut Tutuka, angka tersebut terdiri dari cadangan terbukti ditambah dengan cadangan yang belum terbukti alias baru potensi.
Sebagai dirjen baru, Tutuka mengungkapkan dia menggunakan klasifikasi definisi cadangan terbukti menurut Petroleum Resources Management yang merupakan kerja sama organisasi internasional antara insinyur perminyakan, geologis, dan ilmuwan bidang terkait. Dalam acuan baru itu, disebutkan definisi cadangan adalah sumber energi yang terbukti dan sudah ada proyeknya.
"Jadi, bukan cuma sekadar diketahui jumlah cadangannya berapa, tapi harus ada perencanaan komitmen cashflow. Nah, setelah dicek, dari cadangan definisi sebelumnya ternyata turun menjadi 43 TCF untuk gas yang proven (terbukti)," ujarnya, Senin (16/11).
ADVERTISEMENT
Tutuka menjelaskan, berkurangnya hitungan cadangan gas bumi Indonesia karena dia mengeluarkan cadangan gas bumi di Blok East Natuna. Penyebabnya, di sana belum ada proyek yang dikembangkan, pun dengan pembeli gasnya meski sudah lebih dari 40 tahun ditemukan.
Guru Besar ITB, Profesor Tutuka Ariadji. Foto: itb.ac.id
Cadangan gas di East Natuna diperkirakan mencapai 46 TCF atau dua kali lebih besar dari cadangan gas di Blok Masela. Tapi, masalah utamanya adalah kandungan C02 di sana sangat tinggi, mencapai sekitar 70 persen.
Hitungan dia, produksi gas di East Natuna bisa mencapai 8 miliar kaki kubik, lebih besar dari produksi gas nasional. Tapi, 5 miliar kaki kubiknya berupa C02 dan 3 miliar kaki kubiknya berisi metana.
"Karena East Natuna itu masih sumberdaya contingent. Belum ada project dan buyer. Sehingga bukan merupakan reserve tapi masih resources. Sudah 40 tahun tidak diproduksikan dan sampai sekarang belum ada, padahal mega project. Jadi sangat berat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tutuka menegaskan, klasifikasi definisi tentang cadangan migas terbukti dengan mengacu Petroleum Resources Management ini baru dilakukan di Indonesia, tapi sudah lama digunakan di luar negeri. Dengan begitu, umur cadangan gas bumi Indonesia tinggal 17,7 tahun lagi.
Selain gas bumi, untuk minyak bumi juga berkurang dari 4,7 miliar barel yang merupakan cadangan terbukti dan potensial, menjadi hanya 2,44 miliar barel. Untuk umur cadangan minyak bumi mencapai 9,4 tahun lagi seandainya tidak ada penemuan cadangan baru.