Jadi Komisaris Telkom, Berapa Gaji Abdee Negara Slank?

29 Mei 2021 17:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
Abdee 'Slank' Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Abdee 'Slank' Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Abdee Negara, gitaris Slank ditunjuk menjadi komisaris independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero). Hal itu diputuskan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), kemarin Jumat (29/5).
ADVERTISEMENT
Lalu dengan jabatan baru ini, berapa gaji tokoh yang populer dengan nama Abdee Slank itu?
Mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN, penghasilan Komisaris Utama/Ketua Dewan Pengawas BUMN setara 45 persen dari gaji Direktur Utama.
Selain itu, Dewan Komisaris BUMN memperoleh tunjangan berupa Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan transportasi (bisa diganti dengan fasilitas mobil dinas), dan asuransi purna-jabatan. Komisaris juga memperoleh fasilitas kesehatan dan fasilitas bantuan hukum. Tak lupa, Komisaris Utama BUMN akan mendapatkan bonus tahunan sebesar 45 persen dari tantiem yang diterima Direktur Utama.
Suasana gedung Telkom Indonesia. Foto: REUTERS/Beawiharta
Dikutip dari laporan keuangan Telkom Indonesia pada tahun 2020, pembayaran gaji dan tunjangan seluruh komisaris sebesar Rp 96 miliar. Adapun setiap komisaris memiliki total gaji yang berbeda-beda, tergantung kinerja.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh pada tahun 2020, gaji total jajaran komisaris Telkom Indonesia mencapai Rp 9,8 miliar per tahun yang di dalamnya termasuk honorarium dan tantiem atau insentif. Sementara dengan rincian yang sama komisaris Independen sekitar Rp 1,4 miliar per tahun minimal tanpa insentif.
Adapun total anggaran untuk komisaris pada tahun lalu Rp 96 miliar ini dibayarkan kepada seluruh dewan komisaris yang berjumlah 16 orang. Untuk itu, mengacu pada laporan tahunan Telkom Indonesia gambaran umum gaji yang didapat Abdee Slank sebagai komisaris independen berkisar Rp 1,4 miliar - Rp 11,3 miliar per tahun tergantung insentif dan kinerja.