Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Jadi Pelopor Hilirisasi Mineral, MIND ID Perhatikan Aspek Keberlanjutan
13 Maret 2025 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan sebagai pelopor hilirisasi tambang di Indonesia, perusahaan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan di dalamnya. Seperti di batu bara dengan menciptakan terobosan inovatif, seperti proyek konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai Lithium-ion.
Proyek ini yang pertama di dunia dan memberikan solusi strategis bagi ekosistem industri baterai Indonesia, terutama karena Indonesia tidak memiliki tambang grafit alam yang ekonomis.
“Kami fokus pada program hilirisasi dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan,” kata Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf dalam acara Buka Bersama Media di Jakarta, Rabu (12/3).
Proyek hilirisasi lainnya yang dijalankan oleh Grup MIND ID adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), perusahaan patungan dari Anggota Grup MIND ID, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium dan PT Aneka Tambang Tbk.
ADVERTISEMENT
Proyek ini memiliki kapasitas output 1 juta ton alumina per tahun untuk kebutuhan produksi aluminium INALUM, yang sebelumnya bahan baku ini diperoleh dari pasar global.
Selain itu, Grup MIND ID melalui PT Freeport Indonesia telah membangun smelter tembaga dan akan mengembangkan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur. Proyek ini memiliki peran penting dalam integrasi rantai pasok pengolahan tembaga, mulai dari tembaga ore, konsentrat tembaga, hingga akhirnya menjadi katoda tembaga.
Melalui smelter ini, Grup MIND ID juga akan mampu mengolah lumpur anoda menjadi emas, perak batangan, dan Platinum Group Metals (PGM) lainnya untuk memenuhi kebutuhan komoditas investasi masyarakat Indonesia.
Dalam acara tersebut, Ustaz Hanan Attaki menyinggung soal mineral yang disebutkan di dalam AlQuran, tepatnya di surah Al-Hadid yang artinya besi. Dia mengutip ayat 25 yaitu:
ADVERTISEMENT
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa." (QS Al Hadid: 25).
Melalui ayat itu, kata dia, Allah menurunkan logam yang memiliki banyak manfaat buat manusia agar dipergunakan oleh Allah.
"Sebetulnya kalau kita bicara sumber daya alam, uniknya ada satu surat identik dengan pertambangan, surat Al Hadid," ujarnya.
Dia juga mengajak seluruh umat di dunia untuk bisa mengusung prinsip keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam. Tugas manusia di dunia, menurutnya, tidak hanya mengajarkan pemanfaatan alam, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem demi keberlanjutan bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
“Apa yang kita lakukan hari ini mungkin tidak kita nikmati langsung, tapi bisa bermanfaat bagi generasi setelah kita,” terangnya.