Jadi yang Terbesar Kedua di RI, PLTA Jatigede Kurangi Emisi Karbon 415.800/Tahun

21 Januari 2025 21:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ini merupakan PLTA dari waduk yang terbesar kedua di Indonesia setelah PLTA Cirata di Purwakarta.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan PLTA Jatigede merupakan pembangkit dengan kapasitas 2x55 MW yang memanfaatkan air dari waduk terbesar kedua di Indonesia yang telah diinisiasi sejak tahun 1963 dan di-groundbreaking pada tahun 2015.
"PLTA Jatigede merupakan salah satu proyek strategis ketenagalistrikan yang dioperasikan oleh PLN Indonesia Power untuk mewujudkan swasembada energi," kata Edwin dalam keterangan resmi, Selasa (21/1).
Pembangunan PLTA Jatigede dengan kapasitas 2x25 MegaWatt di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Foto: PLN
PLTA yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini dapat mengurangi emisi karbon 415.800 ton per tahun, PLTA Jatigede juga merupakan proyek pembangkit yang menjadi target untuk meningkatkan bauran energi terbarukan 23 persen pada tahun 2025 serta mendukung Net Zero Emission 2060.
PLTA Jatigede tidak hanya menjadi penghasil energi bersih, tetapi juga sebagai pembangkit peaker yang memastikan keandalan pasokan listrik di Indonesia, sehingga dapat menjadi pendukung terwujudnya swasembada energi.
ADVERTISEMENT
"Kehadiran PLTA Jatigede turut memperkuat komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung transisi energi bersih serta menyukseskan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, merawat kekayaan alam Indonesia sebagai sumber energi untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi," tutup Edwin.