Jaga Gejolak Pasar, Pemerintah Monitor Neraca Keuangan Perusahaan BUMN

28 Mei 2018 12:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan terus memonitor keuangan perusahaan-perusahaan BUMN di tengah tekanan global. Hal ini juga dilakukan demi menekan gejolak di pasar keuangan dan tak mengganggu neraca keuangan perusahaan pelat merah.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, neraca keuangan BUMN saat ini tidak dalam kondisi krisis. Namun demikian, pihaknya akan terus memberikan perhatian kepada seluruh BUMN, termasuk di sektor riil.
"Pemerintah juga memberi perhatian dan mengikuti neraca sektor riil secara umum, properti, industri penerbangan, dan lainnya. Itu semua kami ikuti karena pada akhirnya kami harus mengetahui secara dini kalau ada hal yang perlu dilakukan pemerintah melalui koordinasi ini," kata Darmin saat konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (28/5).
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya akan terus mendorong seluruh komponen BUMN, baik BUMN listed maupun BUMN karya, untuk menjaga stabilitas perekonomian.
ADVERTISEMENT
"Kalau BUMN dan listed company, maka akan tetap dilihat sebagai perusahaan listed. Namun Menteri BUMN tetap kami koordinasi terus-menerus untuk melihat kondisi kesehatan keuangannya," katanya.
Penguatan koordinasi kebijakan ekonomi (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penguatan koordinasi kebijakan ekonomi (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Untuk BUMN yang melakukan kegiatan infrastruktur, Sri Mulyani juga akan melihat kebutuhan dari sisi aliran dana atau cashflow. "Ada beberapa dari sisi cashflow karena mereka melakukan penalangan untuk pembelian tanah, kami akan koordinasi dengan Menteri BUMN agar penggantian bisa dilakukan tepat waktu sehingga cashflow bisa dikurangi tekanannya," jelas dia.
Selanjutnya, pemerintah juga akan meminta BUMN meningkatkan efisiensi dalam operasinya, terutama bagi BUMN yang menjalankan penugasan terkait subsidi. Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan terus melakukan kajian terhadap aset BUMN tersebut, khususnya greenfield project untuk mengurangi tekanan keuangan.
ADVERTISEMENT
"Kedua, dengan Menteri BUMN akan minta untuk terus meningkatkan financing tidak melalui leverage, tapi dengan ekuitas. Dan ini dilakukan oleh sekuritisasi dan bagaimana me-introduce insturmen baru itu bisa dilakukan dengan cepat sehingga mereka bisa lakukan pendanaan tanpa meningkatkan beban utang," tambahnya.