Jajaki Kerja Sama dengan Chile, Indonesia Berpotensi Raup USD 32 Juta

29 Mei 2019 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah menjajaki kerja sama dagang (one on one business matching) di Santiago, Chile. Dari kegiatan misi dagang ini, potensi keuntungan yang bisa diraup Indonesia mencapai USD 32,56 juta.
ADVERTISEMENT
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arlinda, mengatakan ini salah satu pendekatan untuk membuka pasar ekspor baru. Apalagi, akan diimplementasikan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (IC-Cepa).
"Produk Indonesia diminati dan berhasil meraih potensi transaksi sebesar USD 32,56 juta," kata Arlinda dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5).
One on one business matching ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Misi Dagang Kemendag ke Santiago, Chile, pada 15-17 Mei 2019 yang dipimpin Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Menurut Arlinda, transaksi itu berasal dari produk dekorasi rumah dan furnitur luar ruang, minyak kelapa sawit mentah (CPO), RBD olein food grade, serta RBD olein untuk kosmetik, dan coklat bubuk.
Selain itu, lanjut Arlinda, ada juga potensi transaksi yang berasal dari kontrak satu tahun produk kertas fotokopi dan kertas untuk percetakan (copy paper dan uncoated woodfree paper).
Arlinda Foto: Siti Maghfirah/kumparan
"Kami mengajak para pelaku usaha Chile memanfaatkan momentum IC-CEPA untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Minat mereka di bidang perdagangan dan investasi cukup besar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi penjajakan bisnis yang mempertemukan dua pelaku usaha itu, sejumah perwakilan pelaku usaha Indonesia ikut serta.
Delegasi bisnis dari Indonesia yang mengikuti kegiatan itu berasal dari perwakilan Badan Pengelola dan Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS), Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI), Asia Pulp & Paper (APP), dan PT Rois Home Design.
Dari catatan Kemendag, total perdagangan Indonesia-Chile pada 2018 senilai USD 274 juta. Sepanjang tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia masih surplus dari Chile, yaitu sekitar USD 43,87 juta.
Dalam dua tahun ke depan, Indonesia-Chile sepakat meningkatkan nilai perdagangan itu dua kali lipat setelah IC- CEPA diimplementasikan.