Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kebijakan larangan mudik membuat pengusaha rest area merugi puluhan miliaran rupiah, akibat sepinya pengunjung jalan tol menjelang lebaran.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) R Widie Wahyu GP mencatat setidaknya potensi kerugian sepinya tol selama 10 hari ini mencapai Rp 25 miliar lebih.
"All Rest Area selama 10 hari bisa di atas Rp 25 miliar (ruginya)," katanya kepada kumparan, Rabu (12/5).
Widie mengungkapkan penurunan traffic jalan tol mencapai 90 persen selama ada pelarangan mudik lebaran. Seiring dengan penurunan traffic, omzet penjualan pun turun secara signifikan sekitar 95 persen.
Widie tak menampik semua usaha yang juga menggantungkan nasib di rest area ikut terpuruk, tak terkecualikan dengan merk-merk ternama.
"Yang sangat Memprihatinkan untuk tenant-tenant brand International, national, brand lokal, UMKM, rata-rata mereka turun sampai 95 persen. Bahkan bisa dibilang sama sekali tidak ada penjualan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menyiasati kondisi yang sepi, Widie memaksimalkan pemasukan dari rest area yang masih ramai. Ia merinci beberapa rest area yang masih ramai yaitu Rest Area di kawasan Jabodetabek, lalu ruas Tol Jagorawi Km 10, ruas Tol Cikampek Km 6, Ruas Tol JKT Tangerang Km 13,5 dan Km 14.
“Selain itu semua sepi,” jelasnya.