Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pada 23 September 2019 akan dimulai uji beban sehingga kita rencanakan pada November 2019, Insya Allah bisa operasional," katanya saat meninjau lokasi pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek di KM 13, Kamis (19/9).
Menteri Basuki mengatakan, selesainya tol ini sudah sangat ditunggu oleh masyarakat. Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menaruh perhatian besar terhadap penyelesaian ruas tol ini. Rampungnya jalur layang, diharapkan akan menunjang kelancaran mobilitas angkutan logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan industri di Cikarang, Karawang dan Cibitung maupun ke arah Bandung dan Tol Trans Jawa.
Adanya Tol Layang Jakarta-Cikampek akan menambah kapasitas Tol Jakarta-Cikampek yang ada dibawahnya. Selain itu, juga memisahkan kendaraan jarak pendek dengan arus lalin jarak jauh. Kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Jakarta-Cikampek, sementara kendaraan tujuan jarak jauh menggunakan Tol Layang Jakarta-Cikampek.
Mengutip data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT), kepadatan kendaraan di Jalan Tol Jakarta Cikampek selama ini mencapai 1,05 persen. Artinya ada kelebihan jumlah kendaraan sebesar 0,05 persen terhadap kapasitas maksimal jalan tol tersebut. Tak mengherankan jika laju kendaraan di jalan yang semestinya bebas hambatan itu, rata-rata hanya 28,3 kilometer (km) per jam.
ADVERTISEMENT
Angka itu, jauh di bawah batas kecepatan minimal jalan tol yakni 60 km per jam. Sehingga dengan dioperasikannya Tol Layang Jakarta-Cikampek, diharapkan akan meningkatkan laju kecepatan kendaraan yang melintas.