J&T Express Dikabarkan Bakal IPO Jumbo di Bursa Hong Kong, Incar Dana Rp 14,94 T

17 Juni 2023 10:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas J&T menyortir paket kiriman pelanggan di gudang mereka untuk diantarkan ke tujuan. Foto: J&T
zoom-in-whitePerbesar
Petugas J&T menyortir paket kiriman pelanggan di gudang mereka untuk diantarkan ke tujuan. Foto: J&T
ADVERTISEMENT
Perusahaan logistik J&T Express berencana untuk mengajukan penawaran umum atau initial public offering (IPO) di bursa Hong Kong, dalam beberapa hari mendatang.
ADVERTISEMENT
Mengutip Bloomberg, Sabtu (17/6), J&T Express yang berbasis di Jakarta itu dikabarkan saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengumpulkan USD 500 juta hingga USD 1 miliar atau setara Rp 14,94 triliun (Rp 14.940 per dolar AS) dalam penjualan saham ini.
“Sebuah daftar dapat terjadi segera tahun ini, meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat dan detail termasuk ukuran dan garis waktu masih dapat berubah,” sebut orang yang mengetahui informasi tersebut.
Sayangnya, perihal hal ini, J&T Express belum bersedia untuk berkomentar.
Namun, jika rencana ini terealisasi, J&T Express akan bergabung dengan para pesaingnya di Hong Kong, yakni SF Holding Co dan Cainiao Network Technology Co, unit logistik dari Alibaba Group Holding Ltd.
Warga berdiri di dekat papan elektronik yang menujukkan pergerakan saham di Bursa Efek Hong Kong. Foto: AP Photo / Vincent Yu
Hong Kong juga belum melihat IPO lebih dari USD 1 miliar sejak listing CALB Group pada Oktober 2022. Saat itu CALB berhasil mengumpulkan dana segar USD 1,3 miliar dari IPO.
ADVERTISEMENT
Adapun Perusahaan awalnya mempertimbangkan untuk mencari listing di AS tetapi kemudian mengalihkan tempat ke Hong Kong ketika regulator China meningkatkan pengawasan terhadap daftar perusahaannya di luar negeri, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Meskipun J&T adalah orang Indonesia, beberapa investornya berbasis di China dan perusahaan logistik memiliki operasi yang signifikan di sana, yang memicu kekhawatiran di dalam perusahaan tentang potensi pengawasan dari Beijing, kata salah satu orang.
Transaksi di kios J&T Express. Foto: Abdul Latif/kumparan
Pendukung dana J&T termasuk Hillhouse Capital, Boyu Capital, Sequoia Capital China dan Temasek Holdings Pte.
Sebelumnya, J&T Express telah bekerja sama dengan Bank of America Corp, China International Capital Corp, dan Morgan Stanley untuk potensi penjualan saham pertama kali, Bloomberg News melaporkan pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT

Profil J&T Express

Perusahaan didirikan pada 2015, oleh pengusaha Jet Lee dan Tony Chen. J&T Express beroperasi di Asia Tenggara, Tiongkok, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Meksiko, Brasil, dan Mesir, menurut situs web perusahaan.
Tercatat saat ini , J&T memiliki lebih dari 400.000 karyawan di seluruh dunia. Di China, perusahaan dikenal dengan penetapan harga dan ekspansi yang agresif, menantang saingan seperti SF Holding dan YTO Express Group Co yang didukung Alibaba.