Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Janet Yellen: Potensi Gagal Bayar Utang AS Mundur Jadi 5 Juni
27 Mei 2023 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen , memundurkan potensi gagal bayar utang dari yang semula 1 Juni menjadi 5 Juni 2023. Bencana gagal bayar bisa dihindari jika Kongres sepakat menaikkan plafon utang yang saat ini mencapai USD 31,4 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kami sekarang memproyeksi Departemen Keuangan akan memiliki sumber daya yang tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban pemerintah jika Kongres tidak menaikkan atau menangguhkan batas utang pada 5 Juni," kata Yellen, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/5).
Pengumuman Yellen tersebut memberi sedikit tambahan waktu bagi Presiden AS Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy, untuk mencapai kesepakatan kenaikan plafon utang.
Dalam sepucuk surat kepada Kongres, Yellen mengatakan Departemen Keuangan AS akan melakukan pembayaran terjadwal lebih dari USD 130 miliar dalam dua hari pertama bulan Juni. Termasuk kepada para veteran dan penerima Jaminan Sosial dan Medicare.
"Selama seminggu, sebelum 5 Juni, Kementerian Keuangan dijadwalkan untuk melakukan pembayaran dan transfer sekitar U92 miliar. Termasuk penyesuaian kuartalan sekitar USD 36 miliar terhadap dana perwalian Jaminan Sosial dan Medicare," ungkap yellen.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, sumber daya yang kami proyeksikan tidak akan cukup untuk memenuhi semua kewajiban ini," imbuhnya.
Adapun kedua belah pihak bertemu secara virtual pada Kamis (25/5). Biden mengatakan mereka masih tidak setuju di mana pemotongan harus dilakukan.
"Saya tidak percaya seluruh beban harus jatuh kembali ke kelas menengah dan kelas pekerja Amerika," katanya, dilansir Reuters.
Tidak jelas persis berapa banyak waktu yang tersisa Kongres untuk bertindak. Departemen Keuangan memperingatkan bahwa mereka tidak dapat menutup semua kewajibannya segera setelah 1 Juni.
Namun, mereka mengatakan akan menjual utang senilai USD 119 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal tersebut.
"Mereka telah menyarankan di masa lalu bahwa mereka tidak akan mengumumkan lelang yang mereka yakini tidak memiliki sarana untuk menyelesaikannya," tutur Gennadiy Goldberg, ahli strategi suku bunga senior di TD Securities di New York.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya pikir itu catatan positif,” imbuhnya.
Kesepakatan apa pun harus melewati Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan oleh Republik dan Senat yang dikendalikan oleh Demokrat. Itu bisa jadi rumit, karena beberapa Republikan sayap kanan dan banyak Demokrat liberal mengatakan bahwa mereka kecewa dengan prospek kompromi.
"Saya tidak berpikir semua orang akan senang pada akhirnya. Itu bukan cara kerja sistem," kata McCarthy.