Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Perusahaan induk emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Japfa Ltd., mengumumkan rencana privatisasi Japfa Ltd yang saat ini masih tercatat di Bursa Efek Singapura . Hal ini diungkapkan oleh Corporate Secretary Japfa, Maya Pradjono.
ADVERTISEMENT
“Dengan ini kami beritahukan bahwa pada hari Jumat, tanggal 24 Januari 2025, Japfa Ltd, pemegang saham mayoritas Perseroan bersama dengan Keluarga Santosa telah menyampaikan pengumuman berkaitan dengan usulan rencana privatisasi Japfa Ltd melalui sebuah skema,” kata Maya mengutip keterbukaan Informasi, Senin (27/1).
Perseroan juga menembuskan informasi ini kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, Otoritas Jasa Keuangan, Inarno Djajadi.
Maya mengatakan, apabila skema tersebut telah selesai dilaksanakan, maka seluruh saham dari pemegang saham minoritas Japfa Ltd akan diambil alih oleh Keluarga Santosa yang selanjutnya akan memiliki 100 persen saham Japfa Ltd.
“Selanjutnya Japfa Ltd akan delisting dari Bursa Efek Singapura (SGX),” jelas Maya.
Lebih lanjut, Maya menegaskan proses delisting ini tidak akan mempengaruhi pengendalian maupun manajemen Grup Perseroan.
Dengan aksi korporasi ini Perseroan menyampaikan kepada masyarakat (publik) bahwa pada saat ini, Japfa Ltd adalah pemegang saham mayoritas Perseroan, dan Keluarga Santosa adalah pemegang saham mayoritas Japfa Ltd dan Perseroan.
ADVERTISEMENT
"Pembelian skema saham oleh Keluarga Santosa dan privatisasi serta penghapusan pencatatan saham (delisting) Japfa Ltd tidak akan mengubah pengendalian atau manajemen Grup Perseroan dan tidak akan mempengaruhi bisnis Grup Perseroan serta kelangsungan usahanya,” katanya.
Maya juga memastikan, Japfa tetap menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) meskipun saat ini terjadi perubahan kepemilikan mayoritas saham kepada Keluarga Santosa.
“Perseroan akan tetap menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tanpa adanya perubahan kepemilikan mayoritas dan akan tetap secara mayoritas dimiliki serta dikendalikan oleh Keluarga Santosa dan tidak ada rencana aksi korporasi oleh Perseroan,” tegasnya.