Jasa Marga (JSMR) Tebar Dividen Rp 274,8 M, 4 Persen dari Laba Bersih 2023

8 Mei 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi one way yang diberlakukan Jasa Marga di Tol Cikampek, Rabu (19/4).  Foto: Dok Jasa Marga.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi one way yang diberlakukan Jasa Marga di Tol Cikampek, Rabu (19/4). Foto: Dok Jasa Marga.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 274,8 miliar atau setara 4 persen dari total laba bersih yang diatribusikan ke induk sepanjang tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus, menjelaskan pembagian dividen pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar atau sebesar 10 persen dari core profit tahun buku 2023 atau setara 4 persen dari laba bersih diatribusikan ke induk.
"Pemerintah sebagai pemegang 70 persen saham Jasa Marga, mendapatkan total dividen sebesar Rp 192,4 miliar," jelasnya saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jasa Marga, Rabu (8/5).
Sementara pemegang saham publik sebagai pemegang 30 persen saham Jasa Marga, lanjut Nixon, mendapatkan total dividen sebesar Rp 62,4 miliar. Sementara sisa laba bersih tahun 2023 digunakan sebagai cadangan lain.
Nixon menyebutkan, dengan mempertimbangkan ketidakpastian ekonomi dan situasi global serta kenaikan suku bunga acuan BI di tahun 2024, pembagian dividen dilakukan dengan skenario moderat.
ADVERTISEMENT
"Ke depannya, manajemen akan mengupayakan kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan dan ekonomi ke depan," pungkasnya.
Aplikasi Travoy, teknologi bagi pengguna jalan tol. Foto: Dok. Jasa Marga
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Pramitha Wulanjani, menjelaskan rencana penggunaan sisa laba bersih yang tidak digunakan untuk dividen menjadi laba ditahan.
"Rencana penggunaan laba ditahan itu sisanya atas 96 persen akan digunakan untuk menjaga likuiditas perusahaan, mempertimbangkan bahwa di tahun 2024 ini ada ketidakpastian awal tahun 2024 atas aspek makro ekonomi dan geopolitik," ungkapnya.
Pramitha melanjutkan, laba ditahan itu juga akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan Jasa Marga, sehingga eksposur atas kenaikan suku bunga acuan BI menjadi lebih rendah.
"Dan juga untuk menjaga atau memastikan kelancaran operasional dan juga memastikan penyelesaian pembangunan jalan tol baru secara bertahap," tutupnya.
ADVERTISEMENT