Jasa Marga Mulai Garap Konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen, Seksi 1 Beres Awal 2024

12 September 2022 20:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Operator mengoperasikan alat berat saat melakukan pengerasan tanah pada pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 di Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/7/2022). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Operator mengoperasikan alat berat saat melakukan pengerasan tanah pada pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 di Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/7/2022). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
ADVERTISEMENT
PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, mencatat progress pembebasan lahan untuk Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,80 Km telah mencapai 81 persen hingga minggu pertama September 2022. Dengan progres pembebasan lahan ini, PT JJB telah mulai pekerjaan konstruksi Seksi 1 Yogyakarta-SS Banyurejo dengan progress sebesar 2,3 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT JJB A.J. Dwi Winarsa mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mengejar pembebasan lahan yang berada di sekitar Jawa Tengah.
“Saat ini kami juga sudah mengantongi penetapan lokasi (penlok) yang di Jawa Tengah, kami siap mendukung dan berkolaborasi dengan tim BPN dan PPK Pengadaan Lahan Provinsi Jawa Tengah Kementerian PUPR untuk mengupayakan dengan proses pembebasan lahan berjalan sesuai dengan target,” ujar Dwi dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Senin (12/9).
Dwi juga menjelaskan, progress pembebasan lahan tersebut juga telah mengakomodir penambahan lingkup untuk mengakomodir penambahan luas atau right of way (ROW) sebanyak 38 persen (sekitar 18,8 Ha) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merupakan dampak dari kebijakan Saluran Mataram yang masuk sebagai zonasi cagar budaya.
ADVERTISEMENT
“Akibat adanya zonasi pada Cagar Budaya Saluran Mataram dan rekomendasi Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) Daerah Istimewa Yogyakarta agar lokasi bangunan fondasi atau kolom tidak berada pada zona inti atau di luar jalan inspeksi Saluran Mataram. Mengenai penambahan lingkup terkait zonasi Cagar Budaya Saluran Mataram, saat ini PT JJB terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk perubahan penlok ini termasuk melakukan kegiatan sosialisasi rencana penambahan lahan di desa-desa,” jelas Dwi.
Sesuai dengan target dan prioritas pembangunan di proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, proses konstruksi yang saat ini berlangsung di Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo ditargetkan rampung pada Kuartal I Tahun 2024. Seksi 1 ditargetkan mulai beroperasi di Kuartal III Tahun 2024 yang akan terhubung dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport di Junction Sleman.
ADVERTISEMENT
“Jika pembebasan lahan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka prioritas konstruksi selanjutnya adalah Seksi 6 Ambarawa-Bawen yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang-Solo. Progres konstruksi selanjutnya akan dilanjutkan pada tiga seksi lainnya secara bersamaan yaitu Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 SS Borobudur-SS Magelang dan Seksi 4 Magelang-Temanggung. Seksi 2 s.d Seksi 4 nantinya akan terhubung dengan Seksi yang telah beroperasi terlebih dahulu,” ujar Dwi.
Dwi menambahkan, Seksi 5 Temanggung-Ambarawa akan menjadi seksi terakhir prioritas konstruksi dan akan melengkapi pengoperasian Jalan Tol Yogyakarta-Bawen secara penuh. Hal ini menyesuaikan rencana alokasi dana pembebasan lahan dari Pemerintah serta menimbang kondisi medan yang berupa perbukitan sehingga harus dilakukan pembangunan tunnel/terowongan sepanjang 500 meter di Seksi 5.
ADVERTISEMENT
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen tergabung dalam proyek strategis nasional untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam.
Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat melancarkan distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa.