Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Pengelola ruas jalan tol dalam Kota Semarang mulai mengantisipasi lonjakan volume pemudik yang akan melintasi wilayahnya selama arus mudik Lebaran nanti. Diprediksi, potensi peningkatan arus kendaraan saat mudik mencapai 30 persen.
ADVERTISEMENT
Manajer Trafik dan Maintenance Jasa Marga Cabang Semarang, Ferza Gautama memperkirakan, lonjakan pemudik akan berlangsung 10 hari, mulai 29 Mei-9 Juni.
"Kita perkirakan selama musim mudik Lebaran nanti, volume kendaraan yang masuk kemari naik 30 persen jadi sebanyak 20.258 unit," kata Ferza di kantornya, Gerbang Tol Manyaran, Jalan Abdurahman Saleh, Selasa (21/5).
Trafik pemudik tahun ini, kata dia, agak berbeda dengan tahun lalu. Karena sekarang gerbang tolnya dimundurkan di Kalikangkung, maka ada sembilan gardu induk di tol dalam kota Semarang yang jadi jalur perlintasan buat para pemudik.
Menurutnya, lonjakan pemudik bakal terasa mulai dari gerbang-gerbang tol dalam kota. Estimasinya volume pemudik di tiap gerbang tol, perharinya mencapai 2.600 kendaraan.
ADVERTISEMENT
"Kayak tahun lalu gerbang tol akan dipadati pemudik. Kecuali di gerbang tol Gayamsari yang menuju Kudus tetap stabil tidak ada peningkatan," ujarnya.
Terhubungnya Tol Trans Jawa hingga ke Probolinggo, menurut Ferza, menjadi salah satu faktor naiknya volume kendaraan pemudik. Faktor lainnya yakni durasi libur lebaran yang terbilang panjang.
"Kemudian karena akses jalannya lebih singkat dan nantinya akan bertambah lancar," tuturnya.
Puncak arus mudik Lebaran sendiri, kata Ferza, diprediksi akan terjadi mulai 31 Mei, 1 Juni dan 2 Juni. Sedangkan arus baliknya, diperkirakan terjadi dua hari yakni pada 8 Juni dan 9 Juni.
"Kita yang ada di Semarang jadi titik tengah jalur Trans Jawa. Jadi titik lelah pemudik yang ingin keluar Semarang. Tentunya untuk antisipasi kelelahan yang mendera, kita kerahkan dua mobil derek dan sebuah ambulans," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ferza menjelaskan, selama 10 hari mulai 30 Mei hingga 9 Juni mendatang, semua kendaraan berat sudah dilarang melintasi jalan tol Semarang.
"Selama 10 hari truk dan kendaraan berat lainnya harus berhenti beroperasi. Kita kira kepadatan akan terjadi di gerbang-gerbang tol. Di rest area juga akan krusial sekali kepadatannya," tandasnya.