JB Sumarlin, Menkeu Andalan Era Soeharto

6 Februari 2020 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan J.B. Sumarlin usai melapor kepada Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta, Hari Senin (29/1/1990). Foto: ANTARA/ARSIP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan J.B. Sumarlin usai melapor kepada Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta, Hari Senin (29/1/1990). Foto: ANTARA/ARSIP
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) era Presiden Soeharto, Johannes Baptista Sumarlin (JB Sumarlin), hari ini meninggal dunia di usia ke-87 tahun.
ADVERTISEMENT
Sumarlin menjabat sebagai Menkeu di era Kabinet Pembangunan V, periode 1987 hingga 1993. Selama menjabat sebagai Menkeu era Soeharto, Sumarlin dikenal dengan sejumlah kebijakannya untuk mendongkrak ekonomi.
Dilansir laman Kemenkeu, Kamis (5/2), Gebrakan Sumarlin I merupakan kebijakan pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Hal ini dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi perekonomian domestik yang saat itu menghadapi kesulitan.
"Gebrakan Sumarlin I berhasil menunjukkan perkembangan yang membaik dengan angka pertumbuhan 5,7 persen, melebihi target rata-rata pertumbuhan 5 persen pada 1988," tulis keterangan Kemenkeu.
Pada Kabinet Pembangunan V, Sumarlin dipercaya untuk menjabat sebagai Menkeu didampingi Menteri Muda Keuangan, Nasruddin Sumintapura.
Kebijakan yang dikeluarkan saat itu untuk mendukung pengendalian inflasi dan memperkuat struktur perkreditan, yaitu Paket Kebijakan Deregulasi di Bidang Moneter, Keuangan dan Perbankan (Pako 1988), Paket Maret 1989, dan Paket Januari 1990. Sayangnya, kebijakan tersebut menghasilkan ekspansi kredit perbankan yang berlebihan dan kurang selektif.
ADVERTISEMENT
Pada Maret 1991, Gebrakan Sumarlin II dikeluarkan. Gebrakan II ini mampu mengekang laju inflasi hingga secara berangsur-angsur turun menjadi 4,9 persen pada 1992.
Sejak 1970 hingga 1998, Sumarlin banyak berperan dalam pusat kebijakan ekonomi dan keuangan.
Penghargaan yang diraih atas pengabdiannya yaitu Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan tahun 1990 oleh Majalah Asia dan Bintang Mahaputra Adipradana III pada 1973.
Menteri Keuangan J.B. Sumarlin saat rapat kerja bersama komisi APBN DPR untuk penyusunan RAPBN tahun anggaran 1991-92 di Jakarta, Senin (8/10/1990) Foto: ANTARA/ARSIP
Ia juga pernah meraih Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia tahun 1975.
Sumarlin lahir di Nglegok, Blitar, Jawa Timur, 7 Desember 1932. Ia merupakan jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1958.
Selain menjabat sebagai Menkeu, Sumarlin juga pernah menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menneg PAN), Ketua Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Ketua Bappenas.
ADVERTISEMENT