Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sejumlah ekonom memproyeksi Bank Indonesia (BI) bakal menahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (21/12).
ADVERTISEMENT
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan El Nino masih berdampak signifikan terhadap peningkatan inflasi. Inflasi umum tahunan meningkat ke 2,86 persen (yoy) di November 2023.
Berbeda dengan bulan sebelumnya, Riefky bilang, sumber tekanan inflasi dari kelompok pangan sudah mulai bergeser dari komoditas beras ke komoditas lainnya seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.
"Walaupun pemerintah Indonesia sudah berhasil menjaga harga beras melalui kebijakan impor, respons kebijakan lebih lanjut masih diperlukan seiring dengan dampak El-Nino yang menyebar ke berbagai komoditas lainnya," kata Riefky dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (21/12).
Di sisi lain, turunnya harga energi cukup membantu dalam meredam kenaikan inflasi di November 2023. Dari sisi eksternal, keputusan the Fed untuk menahan FFR dan tambahan suplai mata uang asing didorong oleh revisi kebijakan DHE mendorong penguatan Rupiah yang tercatat Rp 15,500 per USD di pertengahan Desember 2023.
ADVERTISEMENT
"Menimbang berbagai perkembangan terkini, kami berpandangan BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur terakhir di tahun ini.
Kedepannya, era ‘high-for-longer’ kemungkinan akan berlanjut walaupun the Fed mengindikasikan adanya potensi menurunkan suku bunga acuannya tahun depan," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi BI akan mempertahankan suku bunga acuan karena kondisi eksternal saat ini dan tingkat inflasi domestik yang terkendali.
"Kami memperkirakan BI akan mempertahankan BI-7DRRR di level 6 persen hingga pertengahan 2024, dan mulai menurunkan suku bunga pada paruh kedua 2024," kata Josua.
Josua bilang BI akan mengamati tekanan eksternal dari The Fed dengan hati-hati sebelum mulai menurunkan suku bunga acuan. Secara keseluruhan, Josua memproyeksi BI-7DRRR akan berada di level 5,5 persen pada akhir tahun 2024.
ADVERTISEMENT
"Secara keseluruhan, kami tetap mempertahankan perkiraan kami bahwa BI-7DRRR akan berada di level 5,5 persen pada akhir tahun 2024," katanya.