Jelang Akhir Tahun, Harga Beras di Pasar Tradisional Masih Normal

10 November 2019 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah jenis beras yang dijual di Pasar Minggu. Foto: Moh. Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah jenis beras yang dijual di Pasar Minggu. Foto: Moh. Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang memasuki akhir tahun 2019, biasanya harga bahan pangan di pasar tradisional mulai merangkak naik.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut belum terlihat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Harga beras masih terpantau normal.
Seperti beras Pandan Wangi, dijual di kisaran Rp 13.000 per liter, jenis Petruk Rp 11.000 per liter, Saigon Rp 10.000 per liter, Ramos Bandung Rp 12.000 per liter, BW Rp 10.000 per liter.
“Kalau itu (IR 42) Rp 12.000, itu (IR 64) Rp 9.000,” kata seorang pedagang beras yang ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (10/11).
Ia mengatakan, harga tersebut belum ada kenaikan dari beberapa waktu belakangan. Menurutnya, harga beras juga berpengaruh dengan stok yang ada.
Seorang pedagang lainnya yang berjualan tak jauh dari pintu masuk Pasar Minggu mengatakan hal serupa. Harga beras yang dijualnya juga tidak jauh beda dengan para pedagang beras lainnya.
ADVERTISEMENT
Saat disinggung mengenai beras Bulog, ia mengaku stoknya belum tersedia. Apabila ada, biasanya harga beras Bulog lebih murah dari yang lainnya.
“Beras Bulog enggak ada stoknya kita. Kalau ada lebih murah, ngejualnya biasa Rp 7.000 sampai Ro 7.500,” ungkapnya.
Sementara daftar harga bahan pokok di infopangan.jakarta.go.id tercatat, harga beras IR 42 dijual Rp 12.136 per kg, IR III (64) Rp 9.551 per kg, IR II (64) Rp 10.666 per kg, IR I (64) Rp 11.567 per kg. Harga tersebut rata-rata tertulis stabil.
Sejumlah jenis beras yang dijual di Pasar Minggu. Foto: Moh. Fajri/kumparan
Sebelumnya, PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) mulai mengantisipasi kenaikan harga beras jelang akhir tahun di Jakarta.
Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan kerja sama bersama Perum Bulog untuk mensuplai beras khususnya di DKI Jakarta. Upaya ini juga sebagai salah satu antisipasi gejolak harga beras yang bisa terjadi di akhir tahun.
ADVERTISEMENT
"Jakarta sudah kita amankan ada tambahan dari Bulog 100-110 ribu ton kemudian dari Sulawesi 40 ribu ton di luar yang rutin stok Pasar Cipinang dijaga di atas 30 ribu ton. Per hari ini di (gudang beras) Cipinang 52 ribu ton. Harusnya Jakarta sangat aman. Sangat jauh aman," katanya saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (9/11).