Jelang Lebaran, Tukang Jahit Pakaian Kebanjiran Orderan

13 Juni 2018 20:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Terlihat menawan di hari Lebaran menjadi impian semua orang. Mengenakan busana serba baru nan nyaman menjadi salah satu penopang penampilan agar terlihat menawan saat berkumpul dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
Ukuran pakaian yang ada di pasaran kadang tak selamanya cocok dengan ukuran tubuh kita. Mau tak mau banyak orang yang akhirnya lari ke tukang jahit untuk menyesuaikan baju yang dibeli dengan ukuran badannya.
Muhammad Yusuf (60) merupakan salah satu penjahit di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat. Ia mengaku, seperti periode-periode sebelumnya, saat memasuki bulan Ramadhan, dirinya selalu kebanjiran orderan.
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
"Itu mah udah pasti kalau mau lebaran gini pasti banyak yang ngejahit. Biasanya kan orang-orang pengen pakai baju baru kalau lagi pas Lebaran," kata Yusuf saat berbincang dengan kumparan di kiosnya di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (13/6).
Yusuf mengaku, biasanya saat bulan Ramadhan dirinya bisa melayani 4 orang yang menjahit per harinya. Sementara untuk yang melakukan permak, dirinya tidak membatasi.
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan sih emang datang buat permak, kayak pasang kancing, benerin resleting. Kalau buat jahit paling maksimal 4 potong aja. Itu juga karena saya batasi soalnya udah enggak kuat tenaganya, mungkin karena udah tua juga kali ya," seloroh pria yang sudah menekuni profesi jahit sejak 49 tahun lalu ini.
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Yusuf bercerita, jika sedang ramai dirinya bisa meraup penghasilan Rp 9-10 juta selama satu bulan Ramadhan. Akan tetapi, saat ini dirinya memperkirakan penghasilan hanya sekitar Rp 4-5 juta dalam sebulan.
"Iya, kalau lagi rame mah Alhamdulillah. Tapi ini udah mulai menurun paling sekitar Rp 4-5 juta," kata Yusuf.
Di saat Ramadhan seperti ini, Yusuf bisa melayani 4 jahitan per harinya. Jumlah ini meningkat dibandingkan hari biasanya yang hanya melayani sekitar 1 atau 2 potong jahitan.
ADVERTISEMENT
Untuk setiap potongnya, Yusuf mematok harga Rp 10.000-20.000 untuk yang ingin melakukan permak. Sementara untuk jahit pakaian dirinya membanderol Rp 150.000-200.000 untuk menjahit pakaian wanita dan Rp 125.000 untuk jahit pakaian pria.
"Sejauh ini yang paling banyak mintanya jahit celana sama kemeja," ujarnya.
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tukang jahit di Pasar Gondangdia (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Senada dengan Yusuf, tukang jahit lainnya Iswanto (75) pun mengaku, saat Lebaran menjadi momentum tersendiri bagi para penjahit mendulang rezeki. Jika biasanya dirinya hanya melayani 1 atau 2 potong jahit per harinya, justru saat jelang Lebaran ini permintaan menjahit mulai meningkat tajam.
"Alhamdulillah, kalau bulan puasa kebanjiran order. Malah saya udah enggak nerima jahitan lagi karena udah banyak. Tenaganya enggak cukup," tutur Iswanto.
ADVERTISEMENT
Pria asal Depok ini membanderol untuk setiap permak sekitar Rp 10.000-25.000 per potong. Sementara untuk jahit Iswanto mematok Rp 125.000 untuk baju wanita dan Rp 100.000 untuk baju pria.