Jelang Negosiasi dengan Apple, Pemerintah Diminta Prioritaskan Ekonomi RI

7 Januari 2025 10:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Apple. Foto: Yuya Shino/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Logo Apple. Foto: Yuya Shino/Reuters
ADVERTISEMENT
Pemerintah hari ini akan melakukan negosiasi dengan Apple terkait investasi di dalam negeri. Produsen iPhone itu berencana akan berinvestasi di Indonesia senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,1 triliun (kurs Rp 16.186 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Namun, wacana investasi Apple itu dinilai terlalu kecil jika dibandingkan dengan market share dari penjualan iPhone di Indonesia. Wacana investasi Apple itu bahkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan investasi yang mereka gelontorkan di Vietnam senilai USD 15,84 miliar atau Rp 256 triliun, Apple bahkan membuka pabrik di sana.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, negosiasi dengan Apple hari ini akan menentukan rencana penjualan iPhone 16 di Indonesia.
Hingga saat ini, penjualan iPhone 16 di Indonesia masih terkendala salah satu persyaratan penting yaitu tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang belum dipenuhi oleh Apple. Terkait dengan hal ini, Pemerintah mendorong Apple untuk mengalihkan pemenuhan TKDN ke pembangunan fasilitas produksi perangkat keras demi memaksimalkan dampak ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Pertimbangan kami dalam mendorong Apple untuk mengambil opsi skema pembangunan pabrik adalah agar tercipta lapangan kerja dari investasi tersebut,” ujar Menperin dalam pesan singkatnya, Selasa (7/1).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Selain itu, pemerintah juga memberikan alternatif skema investasi lainnya bagi Apple yaitu melalui investasi inovasi dengan penyerahan proposal setiap tiga tahun. Proses negosiasi skema ini dilakukan melalui Menteri Perindustrian. Walaupun demikian, Pemerintah mendorong Apple untuk berinvestasi melalui pembangunan fasilitas produksi di Indonesia yang dampaknya secara ekonomi jauh lebih menguntungkan.
Fadli Hamsani, Ketum Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (WANTRII), mendukung upaya Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam melakukan negosiasi dengan Apple untuk berinvestasi di tanah air. Langkah negosiasi ini merupakan kunci utama bagi pemerintah untuk mendorong Apple dalam mewujudkan janjinya pasca kedatangan Tim Cook ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya kira negosiasi ini harus dilakukan dengan cermat dan juga mengedepankan kepentingan ekonomi dalam negeri. Pemerintah harus mampu mendorong Apple untuk secara serius dan nyata mewujudkan komitmennya dalam berinvestasi di Indonesia,” jelas Fadli.
Lebih lanjut, Fadli menjelaskan bahwa pangsa pasar Apple di Indonesia sangatlah besar khususnya generasi muda yang sangat menyukai produk rakitan pabrikan asal Amerika Serikat ini.
Hingga Oktober 2024, Apple menguasai hampir 12 persen pangsa pasar ponsel di Indonesia. Bahkan tahun 2023, sebanyak 2,61 juta unit iPhone berhasil dijual di Indonesia. Jumlah ini lebih besar dibandingkan penjualan di Vietnam pada tahun yang sama yaitu 1,43 juta unit. Oleh karena itu, skema investasi pembangunan pabrik menurutnya menjadi hal yang strategis bagi Apple untuk dapat meningkatkan lagi penjualan produknya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Melihat besarnya pasar di Indonesia, sudah sewajarnya Apple meningkatkan investasi tidak lagi sekadar membangun developer academy, tetapi juga membangun pabrik perakitan dan menjalin kerja sama dengan produsen komponen di dalam negeri. Langkah ini tentunya akan membantu Apple dalam meningkatkan TKDN yang ada di produknya,” ungkap Fadli.
Wakil Kepala LPEM Universitas Indonesia, Mohamad Dian Revindo, menjelaskan dengan adanya investasi langsung yang dilakukan oleh Apple, maka akan membuka kesempatan kerja bagi talenta-talenta terbaik di Indonesia. Hal ini selanjutnya juga akan berkontribusi pada peningkatan penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.
Selain itu, kerja sama Apple dengan rantai pasok komponen ponsel dan rantai nilai berbagai perangkat lunaknya di dalam negeri maka akan membuat harga produk yang dijual semakin bersaing dan terjangkau sehingga hal ini juga mampu meningkatkan penjualan produk Apple di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama dengan produsen rantai pasok komponen ponsel di dalam negeri merupakan hal yang sangat penting. Ini akan membantu Apple untuk mampu bersaing dengan produsen-produsen ponsel lainnya di Indonesia karena membuat harga produk yang dijual menjadi lebih terjangkau,” jelasnya.
Revindo berharap Pemerintah Indonesia mampu mengedepankan kepentingan ekonomi nasional dalam bernegosiasi dengan Apple. Dengan demikian, Indonesia tidak tidak saja menjadi pasar, tetapi juga mampu menjadi lokasi produksi yang strategis dalam sebuah skema investasi.
“Dengan demikian, Indonesia juga nantinya mampu memenuhi kebutuhan ponsel tidak saja di dalam negeri tetapi juga yang berorientasi ekspor ke berbagai negara,” pungkasnya.