Jelang Nota Keuangan, IHSG Diprediksi Menguat

16 Agustus 2024 6:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refleksi layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Refleksi layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat jelang pelaksanaan nota keuangan, Jumat (16/8). Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 26,537 poin (0,36 persen) ke 7.409,507.
ADVERTISEMENT
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan pola gerak IHSG terlihat melalui rentang konsolidasi wajar pasca mencatatkan rekor ATH secara intraday. Namun IHSG terlihat masih belum mampu menutup perdagangan dengan rekor terbarunya.
Sedangkan potensi risiko terhadap terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai. Ia menyebut masih terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah dan juga harga komoditas turut memberikan sentimen tersendiri bagi pergerakan IHSG,
"Namun capital inflow yang tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia masih menjadi salah satu faktor penunjang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," tulis William, Jumat (16/8).
Beberapa saham yang direkomendasikan William yaitu: BBCA, BBRI, TLKM, GGRM, SMRA, GGRM, dan ASRI.
Sementara itu, tim analis Phintaro Sekuritas melihat IHSG hari ini kemungkinan mengalami normal pullback. Meskipun three white soldiers yang terbentuk menjadi sinyal bullish yang kuat, IHSG masih tertahan di bawah 7.454.
ADVERTISEMENT
"Sehingga waspadai normal pullback dalam jangka pendek. Hal ini sejalan dengan potensi death cross pada Stochastic RSI yang berada di overbought area. Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan mengalami normal pullback melalui uji support 7.340 pada Jumat (16/8)," tulis tim Phintaro Sekuritas.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Jumat (16/8) menurut Phintaro Sekuritas meliputi ANTM, INCO, TINS, PANI, dan JPFA.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.