Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Jelang Ramadan, Pemerintah Libatkan PT Pos Gelar Operasi Pasar di 215 Titik
24 Februari 2025 12:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah menggelar operasi pasar pangan murah di 215 titik di Pulau Jawa dengan melibatkan perusahaan pelat merah PT Pos Indonesia (Persero).
ADVERTISEMENT
Operasi pasar ini akan berlangsung mulai Senin, 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025 dan dirilis di Kantor Pos Flora, Jalan Fatmawati, Jakarta, hari ini Senin (24/2). Ada lima komoditas utama yang akan dijual yaitu MinyaKita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, memastikan gelaran operasi pasar pangan murah ini tidak akan mengganggu operasional usaha di pasar tradisional. Meskipun gelaran ini ditargetkan digelar di 4.500 Kantor Pos di seluruh Indonesia.
Dia mengatakan operasi pasar pangan murah ini digelar dengan tujuan agar masyarakat bisa menikmati pangan dengan harga yang baik pada Ramadan tahun ini.
“Gak dong (mengganggu pasar tradisional). Karena ini berapa persen, hanya kita ingin agar di bulan suci ramadhan ini kita melayani masyarakat dengan harga yang baik,” kata Amran dalam rilis Operasi Pasar Pangan Murah, di Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/2).
ADVERTISEMENT
Senada dengan Amran, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga memastikan kegiatan operasi pasar pangan murah ini tidak akan mengganggu pasar yang ada. Hal ini yang menjadi alasan pemilihan lokasi operasi pasar digelar di Kantor Pos.
“Ini dikerjakan memang agak jauh lokasi dari pasar-pasar, karena tata niaga yang ada tetap harus ada seperti biasa, dua-dua tetap harus berjalan yang existing berjalan, yang tambahan seperti ini berjalan juga,” tutur Arief dalam kesempatan yang sama.
Arief menegaskan, pangan pada operasi pasar pangan murah ini dijual untuk seluruh masyarakat.
“Ini harga sangat baik, misalnya daging kerbau Rp 75.000 (per kg) ini sebelumnya Rp 80.000 (per kg), Rp 90.000 (per kg) ini Rp 75.000 (per kg) hanya saya pesan ini bukan untuk trader, tapi ini untuk masyarakat umum,” tegas Arief.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia Tonggo Marbun mengatakan saat ini operasi pasar pangan murah ini mulai digelar di 215 titik di Pulau Jawa, namun pada satu hingga dua hari ke depan akan segera digelar 110 titik tambahan di luar Pulau Jawa.
Dia melihat pelaksanaan operasi pasar ini melihat ketersediaan bahan pangan dari perusahaan pelat merah seperti Perum Bulog, ID Food atau PT RNI, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Berdikari, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
“Jadi nanti Akan berlanjut secara bertahap mungkin 1 Ramadan nanti akan bertambah sebanyak 1.000 (titik operasi pasar di Kantor Pos) sampai 2.000 dan selanjutnya sampai akhir Ramadan mudah-mudahan secara bertahap bisa bertambah lagi,” terangnya.
ADVERTISEMENT
kumparan mencoba membeli bawang merah di gelaran operasi pasar pangan murah di Kantor Pos Fatmawati yang baru saja diliris tersebut. Bawang merah dibanderol Rp 27.000 per kg, jauh di bawah harga yang dijual di pasar tradisional Rp 40.336 per kg berdasarkan laman InfopanganJakarta.
Hanya saja, setiap pembelian bahan pangan di operasi pasar pangan murah, masyarakat diwajibkan menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk didokumentasikan oleh petugas.
Lalu ada juga telur dijual Rp 27.000 per kg, bawang putih Rp 32.000 per kg, daging kerbau beku Rp 75.000 per kg, MinyaKita di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter jadi Rp 14.700 per liter, gula Rp 15.000 per kg dan beras SPHP Rp 12.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.