Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Jelang Ramadan, Pengusaha Konveksi Perkirakan Produksi Naik 70 Persen
18 Februari 2024 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Indonesia Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), Nandi Herdiaman, memproyeksikan kinerja industri kecil menengah (IKM) tekstil dapat meningkat hingga 70 persen pada Februari ini.
“Januari 30 persen, mudah mudahan di akhir bulan ini bisa naik sampai 70 persen,” kata Nandi kepada kumparan pada Minggu (18/2).
Lebih lanjut Nandi menjelaskan, saat ini anggota IPKB sudah mulai menerima permintaan dari berbagai pemilik merek, yang akan dijajakan saat Ramadan dan jelang Idul fitri. Bahkan, Nandi bilang, pesanan bakal hari raya umat muslim ini sudah banyak masuk sejak awal tahun ini.
“Menjelang Lebaran ini IKM sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, dari bulan Januari pemesan yang mau kerja sama sudah mulai masuk, dari beberapa buyer dan owner yang punya brand dan dari reseller penjual online,” jelas Nandi.
ADVERTISEMENT
Nandi menyebut pihaknya dapat memastikan, kenaikan kinerja IKM tekstil ini tidak terlalu dipengaruhi oleh pesanan Pemilu. Artinya, meskipun Januari masih dalam masa kampanye dan Pemilu belum dilaksanakan, namun pihaknya justru disibukkan dengan pesanan untuk Ramadan.
Hal ini dikarenakan, pesta demokrasi kali ini menurut Nandi tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja IKM tekstil.
“Pemilu 2024 tidak begitu banyak pemesanan kepada IKM, mungkin dikarenakan beralih ke medsos kampanyenya. Alhamdulillah menjelang lebaran ini konveksi mulai kelihatan bergairah,” imbuh Nandi.
Meskipun, di sisi lain Nandi juga melihat masih ada tantangan yang harus dihadapi IKM tekstil pada Februari ini, yaitu maraknya produk impor pakaian jadi.
“Semoga produk pakaian jadi impor juga tidak begitu membanjiri menghadapi Lebaran tahun ini, khawatir terjadi seperti Lebaran tahun lalu yang mana banyak stok barang yang menumpuk,” pungkas Nandi.
ADVERTISEMENT