Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian mencatat adanya kekurangan gula pasir sebanyak 650 ribu ton menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan gula pasir pemerintah akan memasok melalui impor.
ADVERTISEMENT
"Hampir 650 ribu ton (defisit) untuk konsumsi," kata Momon menjawab pertanyaan dari Ketua Komisi IV Sudin pada saat Rapat Dengar Pendapat virtual, Senin (15/3).
Berdasarkan catatan Kementan , kebutuhan gula baik industri (gula rafinasi) maupun konsumsi (gula kristal putih) sepanjang 2021 diperkirakan sekitar 5,8 juta ton. Menurut Momon, saat ini baru sekitar 2,1 juta ton gula yang dapat dipenuhi. Artinya, pada tahun ini Indonesia diperkirakan impor gula sekitar 3,7 juta ton.
"Total kebutuhannya hampir 5,8 juta kita baru memenuhi 2,1 juta," ungkap Momon.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyebut Rapat Koordinasi Terbatas tingkat menteri yang dilaksanakan pada 14 Desember 2020, menyepakati alokasi kebutuhan Gula Kristal Rafinasi (GKR) atau gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman, serta farmasi di dalam negeri sebesar 3,1 juta ton sepanjang 2021.
ADVERTISEMENT
Dari kebutuhan tersebut, pemerintah mengalokasikan kuota impor sebesar 3,2 juta ton. Kebutuhan itu dipenuhi dalam dua tahap, yakni 2,9 juta ton di semester I dan 1,3 juta ton di semester II 2021.