Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jelaskan Realisasi APBN 2017, Sri Mulyani Kumpulkan Ratusan Ekonom
8 Januari 2018 17:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumpulkan sejumlah ekonom untuk membahas perekonomian terkini sekaligus menyampaikan realisasi sementara APBN-P 2017. Kegiatan ini berlangsung di Aula Mezanine Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
ADVERTISEMENT
Beberapa ekonom yang datang di antaranya Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan, Ekonom Senior Bank Mandiri Andry Asmoro, Ekonom Bank Danamon Dian Ayu, Ekonom Senior StanChart Aldian Taloputra, VP Corcom dan Ekonom Senior BNI Ryan Kiryanto, Pengamat Perpajakan Yustinus Prastowo, dan sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga lainnya.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah optimistis dengan perekonimian Indonesia di tahun ini. Pihaknya terus menjaga baik secara fiskal maupun riil agar perekonomian tumbuh sesuai target.
"Kami juga bekerja sama dengan kementerian lembaga yang lain. Bukan hanya kompak waktu ngeband tapi juga seiring seirama supaya enggak fals," ujar Sri Mulyani di acara dialog perekonomian tersebut di Aula Mezzanine Kemenkeu, Jakarta, Senin (8/1).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dia menjelaskan, perbaikan kondisi perekonomian global terus berlanjut, terutama di negara mitra dagang utama. Hal ini turut mendorong peningkatan aktivitas perdagangan Indonesia, yang berkontribusi di bea masuk dan bea keluar.
"Pertama kali dalam tiga tahun terakhir realisasi bea cukai kita melebihi target," katanya.
Untuk diketahui, realisasi defisit anggaran pada 2017 sebesar 2,57% atau lebih rendah dari target dalam APBN-P 2017 yaitu sebesar 2,92%. Hal ini disebabkan oleh membaiknya penerimaan negara pada 2017.
Adapun realisasi pendapatan negara tahun 2017 sebesar Rp 1.655,8 triliun atau 95,4% dari target dalam APBN-P 2017. Realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.339,8 triliun atau 91% dari target dengan pertumbuhan 4,3%.
Sementara, belanja negara realisasinya sebesar Rp 2.001,6 triliun atau 93,8% dari APBN-P 2017 dengan pertumbuhan 7,4%. Dari jumlah tersebut, penyerapan belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 759,6 triliun atau 95,1% dari target Rp 798,6 triliun. Angka ini tumbuh 11% dibandingkan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Belanja barang tercatat yang terbesar, yakni Rp 286,7 triliun. Angka ini mencapai 96,8% dari target dalam APBN-P 2017 atau tumbuh 10,5% dibandingkan tahun lalu. Sementara realisasi penyerapan belanja modal sebesar Rp 208,4 triliun atau mencapai 92,8% dari target, tumbuh 23% dibandingkan tahun lalu.