Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jembatan Holtekamp Jadi Proyek Pertama yang Dilanjut Usai Moratorium
22 Februari 2018 12:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Semula, pemasangan center span seberat 2.000 ton akan dilakukan pada Selasa (20/2). Dengan adanya moratorium, pengerjaan itu tertunda pada Rabu (21/2).
Dikutip dari pernyataan tertulis PT PP yang diterima kumparan (kumparan.com), setelah mendapat persetujuan, proses pengangkatan dan pemasangan center span dilakukan. Proses pengangkatan diperkirakan memakan waktu 6 jam, namun pada pukul 15.30 WIT center span telah berada pada posisinya dan dilakukan adjustment dimensi.
Jembatan Holtekamp menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi, dengan panjang bentang utama 433 meter, sementara bentang pendekat mencapai 900 meter.
Sumber dana megaproyek pembangunan Jembatan Holtekamp berasal dari APBN dan APBD dengan nilai kontrak mencapai Rp 1,27 triliun, dengan Konsorsium PP-HK-NK sebagai Kontraktor Utama.
ADVERTISEMENT
Jembatan Holtekamp dikerjakan dengan metode yang pertama kali dilakukan di Indonesia, yaitu metode strand lifting (full span). Metode ini mempertimbangkan faktor risiko kegempaan di lokasi proyek yang tergolong tinggi, sehingga akan sangat riskan bila proses pelaksanaan dikerjakan sepenuhnya di site.
Konsep utama metode ini adalah mengerjakan proses pemasangan secepat mungkin untuk mengurangi risiko gempa yang terjadi. Mengingat faktor risiko tersebut, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental dilakukan di Pasuruan oleh PT Bromo Steel Indonesia, anak usaha dari PT Boma Bisma Indra (Persero).
Sedangkan final assembly atau perangkaian seluruh segmen menjadi rangka jembatan utuh dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, yang memiliki fasilitas memadai dan dilengkapi pelabuhan.
Dalam acara seremonial pengiriman bentang tengah Holtekamp di Surabaya, Desember lalu, President Director PTPP Tumiyana menyatakan, proyek Jembatan Holtekamp merupakan contoh sinergi BUMN dengan Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) sebagai Kontraktor Utama, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental oleh PT Boma Bisma Indra (Persero), sedan dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero).
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemasangan rangka jembatan dilanjutkan karena sudah dievaluasi dan diuji oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Hasil evaluasi tersebut menyatakan, pemasangan rangka baja jembatan layak untuk terus dilanjutkan.
Arie Setiadi Moerwanto, yang juga menjabat sebagai salah satu Komisaris PT PP (Persero) Tbk menambahkan, jembatan ini menjadi proyek infrastruktur dengan pekerjaan layang pertama yang boleh kembali dilanjutkan setelah adanya instruksi penghentian sementara.
Atas prestasi ini, Konsorsium PP-HK-NK dan Dirjen Bina Marga memecahkan 2 (dua) rekor dunia dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) yaitu :
1. Pengangkatan dan Pemasangan Rangka Baja Jembatan dalam Bentuk Utuh Terpanjang
ADVERTISEMENT
2. Pengiriman Rangka Baja Pelengkung Bagian Tengah secara Utuh dengan Jarak Terjauh 3.200 Kilometer
Acara penyerahan 2 (dua) Piagam Penghargaan MURI diterima langsung oleh Director of Infrastructure Construction PTPP M. Toha Fauzi di Jayapura, Rabu (21/2).
Live Update