Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Jembatan Terbesar, Dirakit di Surabaya Dipasang di Papua
24 Desember 2017 17:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Indonesia akan memiliki jembatan terbesar yakni yang menghubungkan Holtekamp-Hamadi di Jayapura, Papua. Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh perusahaan dan tenaga kerja yang seluruhnya orang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Manajemen PT Humata Karya (Persero), BUMN konstruksi yang merupakan salah satu pelaksana proyek ini, menyebut jembatan yang dibangunnya merupakan yang terbesar. Dikutip dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), panjang bentang utama jembatan tersebut adalah 400 meter, ditambah jembatan pendekat 332 meter.
Jembatan pendekat itu terdiri dari 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp. Sehingga total panjang jembatan keseluruhan 732 meter. Sementara lebar jembatan adalah 21 meter yang terdiri 4 lajur 2 arah dilengkapi median jalan.
Yang menarik, bentang utama atau center span jembatan yang totalnya sepanjang 400 meter itu, dibuat dengan cara dirakit. Perakitan dilakukan di BUMN perkapalan PT PAL di Surabaya. PT PAL dipilih karena memiliki tenaga ahli pengelasan baja dengan struktur besar. Perusahaan ini juga memiliki fasilitas pelabuhan, untuk mengapalkan center span.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, bentang utama jembatan ini dikapalkan dari Surabaya ke Jayapura, menempuh jarak 3.200 kilometer. Ini merupakan proyek jembatan pertama, yang bentang utamanya dibuat bukan di lokasi jembatan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat pemberangkatan pengapalan center span menyebutkan, konstruksi center span merupakan hasil inovasi bangsa Indonesia. “Kita mampu berinovasi, membuat sendiri, sehingga tidak diatur oleh produsen,” katanya di Surabaya, Minggu (3/12).
Sementara itu Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, perakitan bentang utama jembatan di Surabaya untuk dipasang di Jayapura, menghemat waktu pengerjaan proyek hingga tiga bulan. Ini jika dibandingkan, bentang utama jembatan dibuat di lokasi proyek.
Perjalanan pengapalan bagian pertama bentang utama jembatan Holtekamp sendiri, semula diprediksi memakan waktu 30 hari. Namun ternyata, struktur jembatan itu tiba 11 hari lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan. Sedangkan bagian keduanya, sudah dikapalkan pada Senin (18/12) lalu.
ADVERTISEMENT
Arie berharap pengiriman kedua bentang utama ke Jayapura berjalan lancar dan tiba dengan selamat. Setelah bentang utama kedua tiba di Jayapura, pemasangan akan dilakukan pada Januari mendatang.
Jembatan senilai Rp 1,7 triliun ini diproyeksikan tuntas pada September 2018. Keberadaan jembatan ini dapat memangkas waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Muara Tami maupun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, dari 2,5 jam saat ini menjadi 60 menit. Ini karena jembatan akan memangkas jarak tempuh 17 kilometer di antara dua lokasi tersebut.
Keberadaan Jembatan Holtekamp, memiliki nilai strategis karena dapat menjadi solusi kepadatan kawasan perkotaan, permukiman, dan kegiatan perekonomian di dalam Kota Jayapura.
Selain PT Hutama Karya (Persero), konsorsium pelaksana proyek ini juga beranggotakan PT Pembangunan Perumahan (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).
ADVERTISEMENT