Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Jepang Diskon Harga Bensin-Listrik untuk Redam Dampak Kebijakan Trump
27 April 2025 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Jepang telah menyusun paket ekonomi darurat untuk mengantisipasi dampak kebijakan impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Jepang Shigeri Ishiba mengatakan, kebijakan ini dibuat untuk mengurangi dampak tarif baru itu terhadap sektor industri dan rumah tangga Negeri Sakura.
Mengutip Reuters, paket tersebut mencakup dukungan pembiayaan untuk korporasi, serta subsidi untuk menurunkan harga bensin sebesar 10 yen atau sekitar USD 0,07 per liter. Lalu juga menanggung sebagian tagihan listrik selama tiga bulan mulai Juli, menurut dokumen pemerintah.
Untuk mendukung perusahaan kecil dan menengah yang lebih rentan terhadap gejolak ekonomi, pemerintah akan memperluas jangkauan perusahaan yang dapat mengakses pinjaman berbunga rendah dari bank-bank milik negara.
“Saya telah menginstruksikan para anggota kabinet untuk mengerahkan upaya maksimal dalam membantu perusahaan dan rumah tangga yang khawatir dengan dampak tarif ini,” ujar Ishiba dalam pertemuan satuan tugas tarif, dikutip dari Reuters, Minggu (27/4).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, tarif baru dapat berdampak besar pada industri-industri utama Jepang seperti otomotif dan baja.
Pemerintah Jepang juga akan mempertimbangkan langkah tambahan untuk mendorong konsumsi domestik, tergantung pada seberapa besar dampak tarif AS terhadap industri otomotif Jepang yang besar.
Paket bantuan yang diumumkan Jumat (25/4) ini, diperkirakan akan dibiayai melalui dana cadangan, sehingga tidak perlu menyusun anggaran tambahan, tambah Menteri Ekonomi Ryosei Akazawa.
Presiden AS Donald Trump pada 2 April lalu memperkenalkan tarif sebesar 25 persen untuk impor mobil dan truk, serta memberlakukan tarif 24 persen untuk semua produk asal Jepang, yang kemudian dikurangi menjadi 10 persen untuk 90 hari ini.
Akazawa, yang juga menjabat sebagai negosiator perdagangan utama Jepang, dijadwalkan mengunjungi Washington pekan depan untuk melanjutkan putaran kedua pembicaraan perdagangan.
ADVERTISEMENT
Harian bisnis Nikkei pada Kamis (24/4) melaporkan Jepang tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan impor kedelai dari AS sebagai bagian dari negosiasi.
Sementara itu, Hiroshi Moriyama, tokoh senior dari Partai Demokrat Liberal atau Liberal Democratic Party (LDP) yang berkuasa, mengatakan kepada wartawan bahwa peningkatan impor kedelai dan jagung dari AS memungkinkan, mengingat kapasitas produksi dalam negeri Jepang terbatas.
Namun, Moriyama, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal LDP, menekankan bahwa produk pertanian Jepang tidak boleh dikorbankan dalam negosiasi tarif dengan AS. Pernyataan ini tampaknya sebagai protes terhadap laporan yang menyebutkan adanya rencana memperluas impor beras dari AS.
Moriyama bersama sejumlah anggota LDP lainnya telah menyerahkan permintaan resmi kepada Menteri Pertanian Taku Eto agar produk pertanian Jepang tidak dijadikan alat tawar-menawar untuk mendapatkan konsesi dalam tarif mobil dan produk industri lainnya.
ADVERTISEMENT