news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Jepang, Filipina, dan Malaysia Krisis Beras, Prabowo Minta Jaga Pasokan

12 Maret 2025 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan paparan dalam konferensi pers terkait kebijakan pemerintah untuk rakyat menjelang Hari Raya Idul Fitri di Istana Kepresidenan Jakarta, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan paparan dalam konferensi pers terkait kebijakan pemerintah untuk rakyat menjelang Hari Raya Idul Fitri di Istana Kepresidenan Jakarta, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Perum Bulog diminta untuk menjaga pasokan dan produksi beras di tengah krisis yang dialami Jepang, Filipina, dan Jepang. Usai dipanggil Prabowo di Istana Negara,
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian sekaligus Dewan Pengawas Bulog Sudaryono menyampaikan, presiden berpesan agar mejaga pasokan produksi beras dalam negeri.
Menurut Sudaryono, Prabowo melihat sejumlah negara mengalami kesulitan pasokan beras, sehingga Bulog diminta harus bisa menjaga pasokan dan produksi.
“Beliau minta pertahankan (panen dan produksi) di tengah negara-negara lain susah, lagi ada kesusahan beras, ada Malaysia, ada Filipina, termasuk Jepang juga lagi krisis beras,” kata Sudaryono di Istana Negara, Rabu (12/3).
Wamentan Sudaryono ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (6/3/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
Sudaryono juga mengaku telah melaporkan catatan produksi beras dari Januari-April kepada Prabowo. Dia menyebut produksi beras Januari hingga April 2025 akan surplus pada angka 2,8 juta ton.
“Itu prestasi yang baik dan beliau meminta agar kinerja, artinya gini, hasil yang baik itu kan panennya baik. Panenan yang baik, karena menanam yang baik,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sudaryono melihat peluang Indonesia untuk swasembada bebas maka dalam satu tahun harus mengalami surplus produksi beras sekitar 5 sampai 6 juta ton.
Sementara setiap tahunnya Indonesia memproduksi beras sekitar 30 juta ton sampai 31,5 juta ton.
“Maka yang harus kita tanam di bulan Januari, Februari, Maret. Panen sampai April kan surplus 2,8-3 juta ton. Jadi dimulai bulan Maret-April, nanamnya harus lebih banyak,” jelasnya.