Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Jepang Setop Biayai Proyek PLTU Indramayu II, Ini Penjelasan Kementerian ESDM
30 Juni 2022 8:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diumumkan pertama kali oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jepang Hikariko Ono dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini. Tak hanya di Indonesia, Jepang juga menghentikan pembiayaan untuk proyek serupa di Bangladesh.
"Kami memutuskan bahwa kami tidak dapat melanjutkan lebih jauh dengan proyek-proyek ini sebagai subjek pinjaman yen," kata Hikariko Ono dikutip dari Nikkei Asia, Kamis (30/6).
Dikonfirmasi mengenai mundurnya Jepang dari proyek PLTU Indramayu, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM , Wanhar, mengatakan proyek PLTU Indramayu sejauh ini memang masih dalam tahap rencana pembangunan. Namun, sejak tahun lalu, proyek ini sudah tidak masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
"Khusus untuk PLTU Indramayu mengingat neraca daya sistem Jamali (Jawa, Madura, Bali) sudah cukup memang dari awal sudah tidak ada di RUPTL, artinya apabila saat ini Jepang menghentikan dana untuk PLTU coal tidak menjadi masalah," kata Wanhar kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, lanjut Wanhar, saat ini sistem kelistrikan di Jamali cenderung kelebihan kapasitas (over capacity). Tak hanya PLTU Indramayu, beberapa rencana PLTU sesuai RUPTL PLN 2021-2030 yang berada pada status pipeline dan tidak bisa dilakukan finansial closed mungkin akan tidak dilanjutkan.
Proyek PLTU Indramayu masuk dalam program mega proyek 35.000 MW di era Jokowi periode pertama. Berdasarkan situs Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas Kemenko Perekonomian, rencana penyusunan proyek PLTU Indramayu sudah dimulai sejak 2015. Namun, hingga tahun ini proyeknya masih berstatus penyiapan.
ADVERTISEMENT
Sementara PLTU Indramayu I sudah lebih dulu beroperasi dengan kapasitas listrik 3x330 MW. Pembangkit dikelola anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).
Live Update