Jepang Tolak Deal Dagang jika AS Tak Hapus Tarif Otomotif

12 Mei 2025 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba beserta Ibu Yoshiko Ishiba tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat, (10/1/2025). Foto: Dok. Biro Pers Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba beserta Ibu Yoshiko Ishiba tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat, (10/1/2025). Foto: Dok. Biro Pers Setpres
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menegaskan bahwa Jepang tidak akan menerima kesepakatan dagang awal apa pun dengan Amerika Serikat apabila tarif otomotif dikecualikan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Bloomberg, pernyataan tersebut disampaikan Ishiba dalam sesi parlemen beberapa waktu lalu merespons kemungkinan Washington akan mendorong kesepakatan sementara.
Pemerintah Jepang, melalui negosiator utamanya Ryosei Akazawa, sedang dan akan terus berusaha agar Amerika Serikat menghentikan sementara (menangguhkan) semua kebijakan tarif, yakni bea masuk tambahan yang dikenakan pada barang-barang asal Jepang.
Negosiasi perdagangan antara Jepang dan AS diperkirakan akan dipercepat pada akhir bulan ini.
Akazawa menyebutkan, pihaknya berharap akan ada kesepakatan sementara yang dapat dicapai pada bulan Juni.
Namun, laporan media lokal menyebutkan bahwa kesepakatan kemungkinan baru akan dirampungkan pada awal Juli, bertepatan dengan masa kampanye pemilihan umum nasional di Jepang.
Lembaga penyiaran NHK melaporkan bahwa Jepang sejauh ini telah mengajukan sejumlah usulan. Termasuk perluasan investasi otomotif di AS serta peningkatan kerja sama di sektor pembuatan kapal, sebagai bagian dari upaya mencapai kompromi dengan Washington.
Logo pabrikan otomotif asal Jepang, Daihatsu. Foto: Shutterstock
Sementara itu, negosiasi dagang tingkat tinggi ini berlangsung di tengah tekanan ekonomi domestik Jepang. Sektor otomotif, yang merupakan tulang punggung ekonomi negara tersebut, menjadi perhatian utama.
ADVERTISEMENT
Beberapa analis memperkirakan perekonomian Jepang mengalami kontraksi pada kuartal pertama, bahkan sebelum tarif otomotif AS sebesar 25 persen diberlakukan. Data PDB kuartal pertama itu dijadwalkan dirilis pada Jumat mendatang.
Perdana Menteri Ishiba juga menegaskan bahwa Jepang tidak akan mengorbankan sektor pertanian domestiknya demi melindungi industri otomotif dalam perundingan dagang ini.
Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, dijadwalkan menghadiri pertemuan Menteri Perdagangan APEC pada 15–16 Mei di Jeju, Korea Selatan.
Para pejabat dari berbagai negara diperkirakan akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mencari informasi mengenai pembicaraan dagang AS–China yang tengah berlangsung.