Jerman Kucurkan Rp 7,6 T Kembangkan Hidrogen dan Amonia Hijau di RI

29 Agustus 2023 11:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerja sama pengembangan hidrogen dan amonia hijau di Indonesia. Foto: Kementerian ESDM
zoom-in-whitePerbesar
Kerja sama pengembangan hidrogen dan amonia hijau di Indonesia. Foto: Kementerian ESDM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan asal Jerman, Augustus Global Investment GmbH (AGI), melirik Indonesia untuk mengembangkan green hydrogen dan green ammonia. Kali ini, AGI menggandeng PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengembangkan kerja sama tersebut di Kawasan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), di Lhokseumawe, Aceh.
ADVERTISEMENT
CEO AGI, Fadi Krikor, menyatakan bahwa pihaknya akan mengucurkan investasi sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,6 triliun (kurs Rp 15.300 per dolar AS) pada pengembangan pabrik green hydrogen dan green ammonia. Kerja sama tersebut diharapkan dapat menghasilkan green hydrogen sebesar 95,8 ton per hari.
“Studi kelayakan untuk proyek ini telah diselesaikan oleh Black & Veatch (BV), sebuah perusahaan teknik, rekayasa, dan konstruksi global. Studi ini menemukan bahwa proyek ini layak secara teknis dan ekonomi, dan berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap transisi energi di Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Selasa (29/8).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, berharap pihaknya dapat berkontribusi kepada Indonesia untuk menjadi pemain global dalam mengembangkan green hydrogen dan green ammonia.
ADVERTISEMENT
"Karena green hydrogen dan green ammonia adalah bahan bakar masa depan tanpa emisi karbon, sehingga MoU ini mendukung pencapaian net zero emission pada tahun 2060 yang menjadi program prioritas pemerintah,” ujar Rahmad.
Kerja sama tersebut dimulai dari studi kelayakan sampai tahap komersialisasi. Seluruh pihak pada juga akan melakukan transfer pengetahuan, teknologi, potensi pasar, hingga aspek ekonomi yang diperlukan pada proyek green hydrogen dan green ammonia.
Pada kesempatan tersebut, AGI juga melakukan kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk menjamin pemenuhan pasokan listrik yang memenuhi sertifikat energi terbarukan (REC) sebesar 340 MVA.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyambut baik kerja sama ini, dan berharap agar kolaborasi ini dapat memperkuat dan meningkatkan upaya pencapaian ketahanan energi dan mempercepat transisi energi.
ADVERTISEMENT
Menurut Dadan, hydrogen telah dimanfaatkan di Indonesia dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hydrogen di Indonesia saat ini berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan didominasi untuk urea (88 persen), amonia (4 persen) dan kilang minyak (2 persen).
"Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada tahun 2031, dan sektor industri dimulai pada tahun 2041, saya sangat mengapresiasi kerja sama intensif yang dilakukan AGI dengan mitranya. Saya yakin semua kerja sama yang kita saksikan saat ini, akan memperkuat dan meningkatkan upaya kita dalam mencapai ketahanan energi berkelanjutan serta mendorong upaya kita untuk mempercepat transisi energi," kata Dadan.