Jika Corona Cepat Berlalu, IMF Ramal Ekonomi RI Meroket Seperti Janji Jokowi

17 April 2020 5:00 WIB
Presiden Joko Widodo pada Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jakarta, Rabu (15/1/2020). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo pada Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jakarta, Rabu (15/1/2020). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), memproyeksi pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia, akan melesat pada 2021. Hal ini berlaku, jika pandemi virus corona COVID-19, berakhir pada 2020 ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari studi IMF berjudul 'The Great Lockdown: Worst Economic Downturn Since the Great Depression', pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan kontraksi atau negatif 3 persen. Angka itu jauh lebih buruk dibandingkan saat krisis finansial global pada 2009, yang minus 0,1 persen.
Kondisi tersebut akan berbalik melesat pada 2021, jika negara-negara yang diserang pandemi virus corona bisa mengakhiri masalah itu pada tahun ini. Negara-negara maju, menurut laporan itu, akan tumbuh 4,5 persen. Sedangkan negara berkembang tumbuh rata-rata 6,6 persen.
"Asumsinya pandemi virus corona pudar pada paruh kedua tahun 2020. Selain itu, kebijakan penyelamatan ekonomi yang diambil negara-negara di dunia efektif dalam mencegah kebangkrutan perusahaan yang meluas, PHK, dan tekanan finansial yang meluas pada sistem," tulis Ekonom IMF Gita Gopinath.
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
Dalam laporan itu, Gita Gopinath mencantumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 hanya ada di angka 0,5 persen. Tapi pada 2021, meroket ke posisi 8,2 persen.
ADVERTISEMENT
Jika proyeksi IMF ini betul terwujud pada 2021, maka itu merupakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi dalam 25 tahun terakhir. Ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 8 persen terkahir kali pada 1995, tepatnya di angka 8,22 persen.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dan indikator lainnya di kawasan Asia Pasifik. Foto: Dok. IMF
Dalam studi tersebut, IMF juga mensimulasikan beberapa skenario berakhirnya pandemi virus corona di dunia. Skenario pertama mengasumsikan, di semua negara langkah-langkah untuk menahan penyebaran virus pada tahun 2020 bertahan sekitar 50 persen lebih lama dari yang diasumsikan dalam baseline.
Skenario kedua, mengasumsikan bahwa wabah virus corona berulang pada tahun 2021. Kondisinya kira-kira dua pertiga sama parahnya dengan pandemi tahun ini. Sementara kondisi keuangan diasumsikan mengetat dua kali lipat dari kondisi 2020.
Skenario ketiga, IMF mengasumsikan bahwa virus corona berakhir membutuhkan waktu lebih lama dan berulang lagi pada 2021.
ADVERTISEMENT
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!