Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jiwasraya Akan Dibubarkan, Asuransi Bukan Investasi Cari Untung
22 Agustus 2024 11:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pembubaran PT Asuransi Jiwasraya sudah masuk tahap final. Langkah tersebut akan dilaksanakan dalam beberapa bulan terdekat.
ADVERTISEMENT
Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengatakan pailitnya Jiwasraya juga dipengaruhi oleh penanganan bisnis yang tidak benar.
“Flashback belakang ya. Bahwa inilah karena asuransi ini ditangani dengan tidak benar. Menawarkan bunga-bunga yang tidak layak, tidak lazim gitu ya, timbal balik yang tidak lazim. Makannya terjadi fraud seperti ini,” kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (22/8).
Ia melihat tren dalam industri asuransi selama ini digunakan oleh para nasabah untuk mencari untung dan menjadi instrumen investasi, bukan mencari proteksi. Hal inilah yang dianggap Arya mencerminkan industri tidak sehat.
“Jadi orang cari asuransi itu bukan cari untung tapi proteksi. Bukan cari untung gitu loh. Dulu orang asuransi itu cari untung. Itu yang membuat industri asuransi Indonesia jadi tidak sehat. Iya (kalau mau) Investasi itu ya saham, emas gitu loh. Obligasi atau surat utang negara atau apa gitu,” lanjut Arya.
ADVERTISEMENT
Proses restrukturisasi bagi para pemegang polis Jiwasraya nantinya akan menggunakan skema pengalihan polis ke PT Asuransi Jiwa (IFG Life). Nantinya, IFG Life diharapkan dapat menjadi perusahaan asuransi yang fokus pada proteksi.
“Pak Erick ini mendorong memang penyehatan dari industri asuransi juga. Dikembalikan kepada fungsi asuransi yang sebenar-benarnya. Sehingga ya seperti IFG Life ya. Memang fokus di life nya,” ungkap Arya lebih lanjut.
Sampai saat ini, Arya menyebut total pemegang polis Jiwasraya yang sudah setuju untuk proses restrukturisasi adalah 99,6 persen. Hal ini jauh dari target yang hanya 85 persen.
Direktur Utama Jiwasraya, Mahelan Prabantarikso mengatakan saat ini masih ada sekitar 1.000 pemegang polis yang belum ikut proses restrukturisasi. Ia memperkirakan jumlah pemegang polis yang ikut proses restrukturisasi akan terus meningkat.
ADVERTISEMENT
“Sampai dengan akhir bulan ini. Kemungkinan ada lagi yang ikut restrukturisasi,” kata Mahelan.
Aset Jiwasraya Dialihkan ke IFG Life
Sejalan dengan rencana pembubaran, aset-aset yang sebelumnya dimiliki oleh PT Asuransi Jiwasraya nantinya akan dialihkan ke PT Asuransi Jiwa ifg (IFG Life).
“Aset-aset kita sudah dialihkan bersama untuk menambahi PMM (Penyertaan Modal Negara) yang sudah tadi disampaikan ketika hasil rasulnya dialihkan ke IFG Life,” kata Mahelan.
Aset-aset tersebut juga meliputi kantor-kantor yang sebelumnya dimiliki oleh Jiwasraya. Sedangkan untuk pegawai, Mahelan menyebut akan ada pemindahan pegawai Jiwasraya ke IFG Life yang menjadi prioritas serta pemindahan sebagian lain pegawai ke perusahaan BUMN lainnya yang masih dalam proses.
Karena segera dibubarkan, nantinya Jiwasraya akan masuk ke dalam tahap likuidasi. Jiwasraya akan membentuk tim likuidator untuk menangani persoalan tersebut dan beberapa pemegang polis yang menolak untuk ikut ke dalam proses restrukturisasi.
ADVERTISEMENT
“Ya nanti kalau ikut menggunakan proses likuidasi nanti tinggal kita bentuk tim likuidator kemudian nanti dari tim likuidasi itu nanti akan melakukan likuidasi dan selesai,” lanjut Mahelan.
Mahelan juga berharap agar para nasabah yang belum mengikuti restrukturisasi masih bisa turut serta ikut ke dalam proses sampai Jiwasraya masuk ke tahap likuidasi. Saat ini terdapat kurang lebih 1.000 polis yang belum ikut restrukturisasi.
Sebelumnya, Arya Sinulingga, Staf Khusus III Menteri BUMN mengatakan bahwa pembubaran Jiwasraya sudah masuk ke tahap final.
“Sudah final ya. Maka sesuai dengan POJK dan RPK. dengan ini Jiwasraya akan dibubarkan,” kata Arya.