Joe Biden menang Pemilu AS 2020

Joe Biden Jadi Presiden AS, Perang Dagang Akan Makin Tegang atau Tenang?

9 November 2020 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan lawannya Joe Biden saat debat terakhir kampanye presiden AS 2020 di Curb Event Center di Belmont University di Nashville, Tennessee, AS, (22/10). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan lawannya Joe Biden saat debat terakhir kampanye presiden AS 2020 di Curb Event Center di Belmont University di Nashville, Tennessee, AS, (22/10). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kandidat Partai Demokrat, Joe Biden, memenangkan Pemilu Presiden AS (Amerika Serikat). Pilpres kali ini berlangsung di tengah kelesuan ekonomi dunia akibat pandemi COVID-19, yang didahului perang dagang AS-China.
ADVERTISEMENT
Perang dagang AS-China pertama kali dikobarkan Presiden Donald Trump yang menaikkan pajak impor dan bea masuk berbagai produk asal China. Alasan Trump, China banyak merugikan ekonomi AS, seperti melanggar hak cipta sejumlah produk teknologi AS.
Kemenangan Joe Biden pada Pilpres kali ini, tentu akan berdampak terhadap perubahan peta perekonomian dunia, termasuk isu perang dagang. Perang dagang ini secara tidak langsung menekan kinerja ekspor dan impor dunia, termasuk perekonomian Indonesia.
Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, berharap ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang dan pandemi sepanjang tahun 2020, dapat segera pulih.
"Yang lebih penting juga, hubungan dagang Indonesia-Amerika Serikat diharapkan tetap akan stabil dan bergerak lebih positif,” kata Johanna melalui keterangan resmi, Senin (9/11).
Calon presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden. Foto: Kevin Lamarque / REUTERS
Grant Thornton merupakan konsultan bisnis global, berkantor pusat di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan ini menjadi konsultan bagi sejumlah korporasi multinasional dan BUMN di Indonesia, termasuk dalam hal jasa audit dan perpajakan.
ADVERTISEMENT
Menurut Johanna, kemenangan Joe Biden juga dapat membawa sentimen positif bagi perekonomian Indonesia dengan perubahan kebijakan ekonomi yang akan diambil Amerika Serikat. Setidaknya dalam empat tahun ke depan, orientasi kebijakannya akan berbeda dari pemerintahan saat ini.

Dampak Kemenangan Biden ke Ekonomi RI

Grant Thornton Indonesia menilai, kemenangan Biden akan menurunkan tensi perang dagang antara AS-China, yang dapat mendorong nilai komoditas global secara umum dan menjaga pasar keuangan global tetap stabil. Tentunya kedua hal tersebut akan menguntungkan ekspor dan nilai tukar Indonesia.
Terkait belanja negara sendiri, Joe Biden berjanji akan memberikan stimulus fiskal yang jauh lebih besar yakni sekitar USD 2,5 triliun dalam periode 2021 – 2024. Seperti diketahui bahwa perekonomian Amerika merupakan 30 persen dari perekonomian dunia.
ADVERTISEMENT
Maka ketika Amerika melakukan stimulus besar maka dampaknya akan besar bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia. Laporan terbaru Lembaga riset Moody’s Analytics juga memproyeksikan ekonomi Amerika akan tumbuh lebih tinggi dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS, yakni naik 4,2 persen pada periode 2020 – 2024.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten