Jokowi: 60 Persen Pangsa Mobil Listrik Global Bergantung RI

2 Desember 2022 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Hires Presiden Jokowi Menyampaikan Pidato Kunci dalam Acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022, Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hires Presiden Jokowi Menyampaikan Pidato Kunci dalam Acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022, Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Indonesia kini tengah membangun ekosistem industri kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). Presiden Jokowi memperkirakan, apabila ekosistem ini jadi, sebanyak 60 persen pangsa pasar kendaraan listrik akan bergantung pada produksi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Begitu ini jadi, saya hitung 60 persen mobil listrik, kendaraan listrik akan tergantung EV kita. 60 persen dari pangsa pasar di dunia," kata Jokowi dalam Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 di Istana Negara, Jumat (2/12).
Target Jokowi itu bukan tanpa alasan, dia melihat sumber daya besar yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar dunia, penghasil timah terbesar kedua, bauksit terbesar keenam, dan penghasil tembaga ketujuh terbesar di dunia.
"Punya semua. Bangun ekosistem EV baterai itu hanya kita kurang litium, tidak punya," jelasnya.
Namun kekurangan itu Jokowi sudah menemukan solusi. Menurutnya, Indonesia akan memenuhi kebutuhan litium untuk produksi mobil listrik dari Australia.
Meski begitu, Jokowi mengungkap saat ini kendalanya adalah untuk bisa mengintegrasikan sumber daya Indonesia yang masih tersebar luas. Penghasil tembaga berada di papua dan di Sumbawa. Nikel berada di Sulawesi. Sementara bauksit ada di Kalimantan Barat dan di Kepri.
ADVERTISEMENT
"Mengintegrasikan ini sebuah barang yang tak gampang sehingga jadi ekosistem itu," tegasnya.
Apabila ekosistem itu jadi, Jokowi sesumbar negara-negara global akan menjadi tergantung dengan produksi kendaraan listrik Indonesia. "Percaya saya. Mereka yang datang ke kita untuk mencari, untuk membeli EV baterai kita," pungkasnya.