Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang terjadi di industri farmasi Indonesia. Salah satu yang disorotinya berkaitan dengan temuan bahan baku pembuatan obat yang hampir semuanya merupakan produk impor .
ADVERTISEMENT
Jokowi menyinggung persoalan tersebut dalam rapat terbatas bersama para menteri terkait di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/11). Dia menjelaskan, kejanggalan itu harus segera diselesaikan secepatnya.
"Laporan yang saya terima, 95 persen bahan baku obat masih tergantung impor, ini sudah tidak boleh lagi dibiarkan berlama-lama," kata Jokowi di lokasi.
Tentunya, Jokowi ingin penyelesaian itu dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya meminta para menteri membantu skema insentif bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian.
Apalagi, jika penelitian itu mampu menciptakan temuan obat kesehatan yang membuat Indonesia tak lagi impor bahan baku obat.
"Saya juga minta diperbesar skema insentif bagi research-research yang menghasilkan temuan obat kesehatan terbaru dengan harga kompetitif yang mengganti produk-produk impor, tolong ini digarisbawahi. Selanjutnya hasil riset disambungkan dengan industri penghasil alat kesehatan di dalam negeri," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi pernah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 16 Tahun 2016 dan Permenkes nomor 17 Tahun 2017 untuk Rencana Aksi Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.