Jokowi: Agar Kompetitif dengan Negara Lain, Kita Perlu Lincah dan Taktis

Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyalurkan bantuan program pompanisasi untuk para petani di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Jumat (5/7/2024). Foto: Dok. Istimewa

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia perlu melakukan strategi ekonomi yang lincah dan taktis untuk mencapai pertumbuhan tinggi. Saat ini ekonomi Indonesia tetap terjaga di atas 5 persen, dan pada kuartal I 2024 ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen.

Jokowi juga menyoroti bagaimana inflasi di Indonesia tetap terkendali berkat kolaborasi setiap kementerian lembaga terkait mulai dari Bank Indonesia sampai pemerintah daerah.

"Namun untuk tumbuh lebih tinggi, untuk lebih kompetitif dengan negara-negara lain kita harus lincah, cepat, dan taktis," kata Jokowi dalam Penyampaian LHP LKPP Tahun Anggaran 2023 di JCC Senayan, Senin (8/7).

"Harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apa pun, mampu memanfaatkan peluang yang saat ini sempit. Oleh karena itu akuntabilitas dan fleksibilitas harus dijalankan secara seimbang," sambungnya.

Jokowi juga meminta Indonesia jangan sampai terbelenggu pada cara-cara yang berorientasi pada prosesnya saja, tapi lebih berani berorientasi pada hasilnya.

"Fokus pada capaian yang dirasakan manfaatnya masyarakat, fokus capaian yang membawa kemajuan bangsa ini," tegas Jokowi.

Jokowi juga menyinggung masa peralihan pemerintahannya menuju era Prabowo-Gibran 2025 nanti. Dia berharap ada perbaikan ekosistem pemerintahan yang lebih akuntabel dan fleksibel serta selalu berorientasi pada hasil program kerja.

"Saya juga mengharapkan dukungan Bapak (Prabowo) untuk melanjutkan perbaikan ekosistem pemerintah, akuntabel, fleksibel dan selalu berorientasi pada hasil," tegas Jokowi.