Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Jokowi Ajak Pedagang Bakso Jualan Online: Paling Banyak Penggemarnya
21 Agustus 2022 9:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki segera menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi untuk mendorong pedagang mi dan bakso onboarding dan memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usahanya.
ADVERTISEMENT
Teten mengatakan, Indonesia akan menjadi negara terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2030 dengan potensi ekonomi digital mencapai Rp 4.500 triliun. “Karena itu, Pak Presiden memahami betul bagaimana ekonomi digital kita yang sangat besar di Asia Tenggara itu juga harus dinikmati oleh para pedagang bakso , sehingga Pak Presiden mengarahkan supaya pedagang bakso harus berjualan secara online,” kata Teten di Pelataran Tugu Proklamasi Jakarta, dikutip dari keterangan resminya, Minggu (21/8).
Pada kesempatan itu, Jokowi membuka secara virtual Gebyar Wayang Kulit yang diselenggarakan oleh Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso). Gebyar Wayang Kulit yang didalangi Ki Bayu Aji dan lakon Wahyu Adi Negoro itu mengambil tema ‘Pedagang mie bakso optimis pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat, rasa makin lezat’.
ADVERTISEMENT
Gebyar Wayang Kulit yang diadakan dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI itu, diikuti ratusan pedagang mi dan bakso dari 34 provinsi. Acara ini juga dimeriahkan dengan gelaran fashion show dan makan gratis mi bakso sebanyak 3 ribu mangkok.
Teten menyebut, Pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UKM masuk pasar digital pada tahun 2024, namun pada tahun 2022 baru tercapai sebanyak 19,5 juta UKM. Ia optimistis dalam sisa waktu dua tahun ke depan target tersebut akan tercapai, salah satunya atas kontribusi dari para pedagang mi dan bakso.
“Sekarang ini saya sudah dapat info dari Ketua Papmiso, Bambang bahwa dari 50 ribu anggota Papmiso 1.200 sudah go online. Saya juga dapat data dari GoFood sekitar 62.700 yang jualan mi dan bakso sudah terhubung ke online dan Grab Food juga sekitar 120 ribu,” ujar Teten.
ADVERTISEMENT
“Jumlah pedagang mie dan bakso sebenarnya sudah cukup banyak. nanti kita ada PR dengan Papmiso bagaimana 50 ribu anggota Papmiso dalam dua tahun kita targetkan semua go online,” sambungnya.
Teten melanjutkan, pihaknya siap memberikan pendampingan kepada pedagang mi dan bakso supaya bisa masuk ke pasar digital. Tak hanya itu, pihaknya juga siap membantu pedagang untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB), memfasilitasi mereka mengakses perbankan untuk mendapatkan bantuan permodalan melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) klaster, mendapatkan izin edar, dan sertifikasi halal.
“Untuk yang online ini kita harus inovasi dan itu sudah dilakukan oleh Papmiso selama pandemi Covid-19. Ketika warung mi dan bakso terkendala jualan secara offline, Papmiso membuat bakso frozen. Jadi pedagang bakso yang ada di Papmiso ini sudah melakukan inovasi menyesuaikan dengan teknologi,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi Ajak Pedagang Mi dan Bakso Jualan di Platform Digital
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengajak pedagang mi dan bakso yang tergabung dalam Papmiso memanfaatkan teknologi digital guna mengembangkan bisnisnya. Dengan teknologi digital , usaha pedagang mi dan bakso dapat berkembang lebih cepat.
“Sebagai sektor UMKM yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian di Tanah Air, saya berharap kepada Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso ini agar mendorong anggotanya untuk memanfaatkan teknologi digital, supaya berjualan secara online atau melalui marketplace, sehingga tenaga kerja di sektor ini tetap bertahan dan bahkan kita harapkan dapat meningkat,” sambut Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, setiap kali berkunjung ke daerah ia melihat pedagang mi dan bakso memenuhi jalanan dan pasar-pasar. Hal ini menurut Jokowi, sebagai tanda bahwa mi dan bakso sangat dikenal di kalangan masyarakat dan paling banyak peminatnya.
ADVERTISEMENT
“Sering saya juga lihat antrean di kios pedagang pasar yang antrenya panjang, karena ingin makan bakso,” imbuhnya.
Tidak hanya memenuhi jalanan dan pasar-pasar, pedagang mi dan bakso juga sudah ramai menjadi konten media sosial oleh para konten kreator. “Artinya apa? Bakso menjadi salah satu makanan yang sangat dikenal di seluruh masyarakat Indonesia dan paling banyak penggemarnya,” tandas Presiden.
Ketua Papmiso Bambang Haryanto mengungkapkan masalah yang paling dirasakan para pedagang, yakni mahalnya harga kebutuhan pokok yang membuat ongkos produksi makin mahal. Mereka butuh pinjaman modal tanpa agunan.
“Kami mohon kemudahan akses permodalan yang sekarang ini KUR tanpa agunan. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan karena teman-teman ini tidak punya agunan di Jakarta. Mereka hanya merantau, agunannya di kampung halamannya,” jelas Bambang.
ADVERTISEMENT
Masalah kedua, yaitu soal krisis daging. Para pedagang mi dan bakso meminta pemerintah untuk segera mengatasi masalah tersebut, karena mereka kesulitan mengakses daging dengan harga yang terjangkau dan memenuhi keekonomian untuk berdagang bakso.
“Kami juga berharap Pak Menteri, ada solusi untuk krisis daging yang terus-menerus terjadi sampai hari ini. Mohon dibantu untuk mencarikan solusinya karena daging kita hari ini dikuasai oleh segelintir pengusaha, jadi sulit mengakses secara langsung dengan harga yang murah,” terangnya.