Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi akan Bikin Inpres Air Minum dan Sanitasi, Percepat Sambungan Saluran IPAL
3 November 2023 22:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ke depan kita akan ada upayakan terkait Inpres air minum dan sanitasi dalam rangka mempercepat sambungan rumah tangga dari IPAL-IPAL yang sudah kita bangun," kata Basuki pada Malam Penghargaan Konstruksi Indonesia di JIExpo Kemayoran, Jumat (3/11).
"Sekitar 6,8 juta sambungan rumah (saluran rumah) yang akan kita kerjakan melalui Inpres air minum dan sanitasi," tambahnya.
Selain bermanfaat bagi masyarakat, Basuki mengatakan Inpres seperti ini juga bisa membantu pemerintah daerah. Dia mencontohkan seperti Inpres jalan daerah senilai Rp 15 triliun yang sebelumnya diteken Presiden Jokowi.
"Saya kira pemerintah provinsi, kabupaten dan kota bisa memanfaatkan kesempatan ini," tutur Basuki.
Presiden Joko Widodo (Jokowi ) memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas mengenai pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), Senin (23/10/2023). di Istana Merdeka, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, menyampaikan di dalam ratas bersama dengan Kementerian PUPR mengusulkan dibentuknya Inpres terkait air minum.
Suharso mengungkapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024, target pemasangan air minum di perumahan adalah 10 juta sambungan rumah. Namun, hingga tahun 2023 baru tersambung sebanyak 3,8 juta rumah.
“Gap yang hampir 6,2 juta lah kita mau coba atasi pada tahun depan tanpa harus membangun air baku, karena kebetulan sumber airnya kita sudah punya,” ujar Suharso.
Suharso menambahkan, saat ini Indonesia memiliki idle capacity sekitar 38 ribu liter yang dapat disambungkan ke lebih dari 3 juta sambungan rumah di seluruh Indonesia. Meski demikian, Presiden menginstruksikan agar rumah-rumah yang mendapatkan sambungan tersebut diprioritaskan bagi rumah-rumah yang berada di daerah dengan tingkat stunting tinggi.
ADVERTISEMENT